Tahun 2022, Waspadai Taper Tantrum dan Penguatan Dolar AS

0
97

Sebagaimana kita ketahui, The Fed atau Bank Sentral Amerika Serikat masih menahan suku bunganya dan belum ada rencana untuk menaikkan suku bunga hingga tahun 2023. Namun, semakin kuatnya ekonomi AS pasca stimulus ekonomi yang masih berlangsung hingga saat ini, The Fed mulai memikirkan kemungkinan akan adanya kebijakan Tapering atau pengurangan pembelian obligasi bila di rasa memungkinkan dari sudut pandang The Fed, misalnya jika target inflasi sebesar 2% tercapai. Jadi, ada kemungkinan, seiring dengan pengetatan kebijakan The Fed, ada kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga di tahun depan dan hal ini dapat menaikkan permintaan Dolar AS ke depannya.

Mengutip CME Fedwatch, probabilitas suku bunga acuan akan naik 8.31% di bulan Desember 2021 di bandingkan kemarin, minggu lalu dan bulan lalu. Kemungkinan kenaikan suku bunga tersebut adalah sebesar 25 bps menjadi 0.25%-0.50%. Suku bunga memang di prediksi akan naik seiring dengan inflasi yang naik karena turunnya nilai mata uang akibat banyaknya uang beredar di masyarakat terutama akibat stimulus ini. Kita tunggu pernyataan The Fed berikutnya di bulan ini, Kamis dini hari, tanggal 17 Juni 2021.

Berdasarkan mingguan dan bulanan, dolar indeks di prediksi dapat naik menuju level 90.35 hingga level 91.05, bahkan di tahun 2022 jika dolar indeks mampu melewati level 91.50 dan di bulan Desember 2021 The Fed benar-benar menaikkan suku bunganya, maka dolar indeks di prediksi akan terus menguat menuju area supply di level 93.20-93.45.