Inggris sedang berbicara dengan Oxford dan AstraZeneca untuk mengembangkan dosis tambahan vaksin COVID-19 yang telah dimodifikasi agar lebih mencapai sasaran pada varian virus corona beta, yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan, dan akan mendanai uji coba suntikan itu.
Inggris sebelumnya telah mengamankan 100 juta dosis vaksin, yang dikembangkan di Universitas Oxford dan dilisensikan ke AstraZeneca, dan kementerian kesehatan mengatakan dosis tambahan yang sedang dibahas akan disesuaikan untuk dapat melawan varian B.1.351.
Afrika Selatan menunda penggunaan suntikan AstraZeneca pada Februari setelah data menunjukkan bahwa suntikan itu hanya memberi perlindungan minimal terhadap infeksi ringan hingga sedang yang disebabkan oleh varian dominan di negara itu.
Varian dominan tersebut sekarang dikenal sebagai “beta” di bawah sistem pelabelan baru Organisasi Kesehatan Dunia.