JAVAFX – Bharat Petroleum Corporation Limited (BPCL), penyuling minyak yang dikendalikan pemerintah India, menyatakan kesanggupannya untuk melanjutkan pembelian minyak mentah dari Iran setelah sanksi AS dicabut, namun dengan syarat harga minyaknya mendapat diskon. Demikian sebagaimana disampaikan pejabat tinggi di perusahaan itu kepada Reuters pada hari Kamis (27/05/2021).
Tanpa sanksi AS dan dengan konsesi harga Iran, BPCL dapat kembali membeli 2 juta ton minyak mentah dari Iran per tahun, seperti yang terjadi sebelum sanksi tersebut. Namun, BPCL tidak berencana untuk meningkatkan impornya dari Iran terlalu banyak di atas angka itu, demikian disampaikan kepala keuangan BPCL, N. Vijayagopal. Ditambahkan bahwa volume aktual yang akan dibeli BPCL akan tergantung pada seberapa kompetitif harga minyak mentah Iran dibandingkan dengan nilai serupa.
Perusahaan penyulingan ini berencana untuk mengurangi pembelian minyak mentah spot akhir tahun ini, mengharapkan sanksi AS terhadap minyak Iran dapat dicabut pada akhir tahun 2021, ungkap para pejabat di penyulingan kepada Reuters pekan lalu.
Sementara perusahaan penyulingan minyak terbesar India, serta BPCL, Hindustan Petroleum Corporation, dan Mangalore Refinery and Petrochemicals, berencana untuk mengurangi pembelian minyak mentah dan membeli minyak Iran jika sanksi dicabut dan harganya tepat, pejabat di perusahaan tersebut mengatakan kepada Reuters.
Penyulingan India menghentikan impor dari Iran beberapa bulan setelah Pemerintah AS sebelumnya menjatuhkan sanksi pada industri minyak Republik Islam dan menarik diri dari apa yang disebut kesepakatan nuklir pada 2018.
Pemerintah Presiden Joe Biden secara tidak langsung telah berbicara dengan Iran selama beberapa minggu di Wina dengan mitra perjanjian nuklir yang tersisa untuk melihat apakah AS dan Iran dapat mencapai kesepakatan untuk kembali ke kesepakatan. Jika pembicaraan yang sedang berlangsung tersebut menghasilkan kesepakatan, paling cepat Agustus nanti minyak Iran akan mencapai pasar bebas.