JAVAFX – Seperti yang disepakati pada awal April, OPEC telah meningkatkan produksi minyaknya pada Mei, tetapi produksi yang lebih rendah di Nigeria, Angola, dan Iran sebagian mengimbangi kenaikan besar dari produsen utama Arab Saudi dan Irak untuk menghasilkan kenaikan pasokan kartel yang lebih rendah dari perkiraan, demikian kajian bulanan yang disampaikan Reuters pada hari Senin (31/05/2021).
Sebanyak 13 anggota OPEC telah memproduksi 25,52 juta barel per hari (bph) bulan ini, meningkat 280.000 bph dari April, menurut sumber survei anggota OPEC, perusahaan minyak dan konsultan, dan data pelacakan kapal tanker. Produsen terbesar di kartel tersebut, Arab Saudi dan Irak, secara signifikan meningkatkan produksi minyak mereka pada bulan Mei, tetapi pasokan dari Nigeria dan Angola, serta dari Iran justru turun, demikian temuan kajian tersebut.
Sesuai perjanjian OPEC +, sebagai bagian rencana OPEC untuk menaikkan produksi hingga mencapai 350.000 bph di bulan Mei, namun yang tercapai hanya sebesar 277.000 bph. Arab Saudi sendiri secara bertahap memang mengurangi pemotongan ekstra sukarelanya sebesar 1 juta barel per hari selama beberapa bulan ke depan, dimulai dengan peningkatan produksi bulanan sebesar 250.000 barel per hari di bulan Mei dan Juni.
Dengan hasil yang demikian, tidak mengherankan ada lonjakan besar produksi minyak di antara anggota OPEC yang datang dari Arab Saudi, yang produksi minyaknya melonjak 340.000 barel per hari. Irak, sebagai produsen terbesar kedua di OPEC juga meningkatkan produksi sebesar 70.000 barel per hari dan melanggar kuota, survei tersebut menemukan.
Libya meningkatkan produksinya pada Mei dibandingkan April setelah force majeure pada pemuatan terminal minyak di pelabuhan Hariga dicabut pada akhir April. Libya, bagaimanapun, dibebaskan dari pemotongan OPEC+, seperti juga Iran dan Venezuela.
Menurut survei Reuters, pasokan Iran ke pasar turun pada Mei di tengah permintaan yang lebih rendah dari pelanggan utamanya, China.
OPEC+, akan mengadakan pertemuan pada hari Selasa (01/06/2021), dimana secara luas diperkirakan mereka akan mengkonfirmasi rencana bulan Mei-Juli untuk mengurangi pengurangan produksi minyak sebesar 840.000 barel per hari yang direncanakan pada bulan Juli.