Prancis, ekonomi terbesar kedua zona euro, jatuh ke dalam resesi pada kuartal pertama 2021 dengan kontraksi 0,1%, data resmi yang direvisi menunjukkan pada hari Jumat.
Kantor statistik INSEE merevisi data PDB nya, turun tajam dari +0,4%, seraya mengatakan data dari sektor konstruksi jauh lebih lemah dibandingkan yang disarankan ekstrapolasi. Hasil ini mengikuti kontraksi 1,5% dalam tiga bulan terakhir tahun 2020.
Revisi setengah poin persentase sangat tidak biasa di Prancis dan menggarisbawahi tantangan yang dihadapi pemerintah dalam menanggapi pandemi virus korona saat mengguncang ekonomi di seluruh dunia.
Sebagai tanda kesulitan lebih lanjut, belanja rumah tangga, pendorong aktivitas ekonomi Prancis, turun 8,3% pada bulan pertama kuartal kedua setelah Presiden Emmanuel Macron memerintahkan penguncian COVID-19 nasional ketiga.
Perintah tinggal di rumah itu sekarang perlahan-lahan dilonggarkan. Menteri Keuangan Bruno Le Maire pada hari Kamis berpegang pada perkiraan pertumbuhannya sebesar 5% untuk tahun 2021 dan mengatakan krisis “bergerak di belakang kita, meskipun kita harus tetap berhati-hati.”
PDB penuh tahun 2020 sedikit lebih baik dari yang diperkirakan di -8,0% dibandingkan perkiraan sebelumnya -8,2%, kata INSEE. Badan statistik Perancis itu juga mengkonfirmasi defisit publik mencapai 9,2% dari PDB tahun lalu.
