Emas Lanjutkan Rally Atas Lemahnya Dolar, Dan Tekanan Inflasi

0
111
Harga Emas

Emas memperpanjang kenaikan pada hari Selasa, mencapai level tertinggi di lebih dari tiga setengah bulan terakhir atas melemahnya dolar AS dan meningkatnya tekanan inflasi. Sehingga kondisi ini menopang emas dan mendukung daya tarik logam mulia tersebut yang sudah menjadi tradisi sebagai lindung nilai inflasi.

Emas spot naik 0,1% menjadi $1,868.27 per ons setelah mencapai level tertinggi sejak 29 Januari di $1,873.41 pada hari sebelumnya. Emas berjangka AS stabil di harga $1.868.30.

Sementara itu, indeks dolar tergelincir 0,1% dan sentuh level terendah satu minggu terakhir terhadap mata uang mayoritas. Ini membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Kepemilikan SPDR Gold Trust, dana yang diperdagangkan di bursa berbasis emas terbesar di dunia, naik 0,7% menjadi 1.035,93 ton pada hari Senin, tertinggi sejak akhir Maret.

Setelah kenaikan harga di Amerika Serikat, risalah pertemuan kebijakan terakhir Federal Reserve yang dijadwalkan pada hari Rabu diharapkan dapat memberikan kejelasan lebih lanjut tentang prospek kebijakan moneter bank sentral dan pandangan pembuat kebijakan tentang inflasi.

Presiden Fed Dallas Robert Kaplan pada hari Senin menegaskan kembali pandangannya bahwa dia tidak mengharapkan suku bunga naik sampai tahun depan.

Harga kontrak emas telah menembus garis tren resistensi utama ke bawah dari level tertinggi $2.000. Emas berpotensi mencapai level $ 1.950, jika dapat mengatur dan secara meyakinkan mendorong harga terus naik,

Pada perdagangan logam mulia lainnya, perak melonjak 0,8% menjadi $28,40 per ons, setelah sempat mencapai level tertinggi sejak 2 Februari di awal sesi. Palladium naik 0,4% menjadi $2.911,63 dan platinum naik 0,1% menjadi $1.241.