JAVAFX – Analisa fundamental di hari Jumat(12/1/2018), harga emas diperkirakan melanjutkan sisi beli di perdagangan hari ini dengan situasi ekonomi AS yang kurang berkenan di hati investor sehingga sisi kenaikan suku bunga the Fed yang kemungkinan tidak akan terjaga dan serta adanya sanksi ekonomi lanjutan ke Iran.
Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan kemarin, kondisi greenback mengalami tekanan dari emas, sehingga hal ini mengakibatkan harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $3,70 atau 0,28% di level $1323,00 per troy ounce.
Faktor pengurangan pembelian kembali aset-aset jangka panjang oleh Bank of Japan serta segera berakhirnya paket stimulus ECB dan memburuknya beberapa data ekonomi AS, membuat emas menguat seakan tiada hentinya sejak awal tahun ini. Emas sendiri sejak awal Desember lalu sudah mengalami kenaikan sekitar 13% dengan dorongan kala itu mengenai reformasi pajak AS yang bisa membawa kinerja ekonomi AS ke arah yang kurang positif.
Faktor akan mulai dikuranginya paket-paket bantuan ekonomi seperti yang dilakukan bank-bank sentral dari Jepang, Uni Eropa dan Inggris, tentu memberi kesan ke investor bahwa kondisi ekonomi negara-negara tersebut di atas juga sudah mulai menunjukkan kebangkitannya sehingga banyak investor berpikir untuk mulai menyebar investasinya sebagai perwujudan dari pepatah yang bijak yaitu “janganlah meletakkan roti di keranjang yang sama”.
Percepatan kinerja ekonomi di luar AS memang cukup mengejutkan banyak pihak dan tentu hal ini merupakan upaya dukungan ke emas untuk menguat lebih besar dimana pihak the Fed sendiri sepertinya masih enggan membuat keputusan darurat dan lebih senang dengan nilai dolar AS yang melemah sehingga neracanya membaik, seperti yang diungkap dini hari tadi bahwa anggaran pemerintah AS defisitnya berkurang banyak.
Sebetulnya keyakinan emas masih bisa melemahi datang dari sentimen positif investor melihat sisi pemotongan pajak yang baru yang bisa menaikkan inflasi AS di tahun ini dengan cepat setelah pekerja mendapatkan kenaikan upah dan tambahan bonus sebagai dampak langsung reformasi fiskal tersebut. Inflasi yang selalu dikeluhkan pejabat the Fed mungkin akan segera mendekati angka 2% sesuai targetnya, dimana akhir pekan ini akan dirilis dengan perkiraan akan membaik.
Namun sisi sepak terjang Trump harus tetap diperhatikan serius dimana hari ini diperkirakan bahwa sanksi ekonomi baru ke Iran akan jatuh dan bisa mempengaruhi hati investor. Persoalan sanksi tersebut memang akan merubah arah emas yang bagus, apalagi nanti malam ada data inflasi konsumen dan penjualan eceran AS.
Inflasi konsumen sepertinya bisa diharapkan untuk membantu emas setelah semalam inflasi produsennya mengalami kondisi deflasi atau penurunan di bawah angka 0%. Harapan pelemahan emas melihat data penjualan eceran AS yang sepertinya bisa mengalami penguatan di saat AS sedang dalam masa libur akhir tahun.
Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: Reuters