Pertumbuhan ekonomi Jerman mengalami kontraksi di kuartal pertama akibat pandemi virus korona setelah sempat pemulihan di semester kedua 2020, data yang diterbitkan oleh Destatis mengungkapkan pada hari Jumat.
Produk domestik bruto Jerman turun 1,7 persen secara berurutan, kontras dengan pertumbuhan 0,5 persen yang terlihat pada kuartal keempat 2020. Angka ini lebih besar dari perkiraan ekonom yakni -1,5 persen.
PDB, pada basis yang tidak disesuaikan, turun pada laju yang lebih cepat 3,3 persen per tahun di kuartal pertama setelah turun 2,3 persen di kuartal sebelumnya. Para ekonom memperkirakan PDB tahunan mengalami penurunan 3,6 persen. Sementara itu, penurunan PDB yang disesuaikan dengan kalender melambat menjadi 3 persen dari 3,3 persen.
Dibandingkan dengan kuartal keempat 2019, kuartal sebelum krisis virus korona dimulai, PDB turun 4,9 persen pada kuartal pertama 2021.
Destatis mengatakan pandemi telah mempengaruhi konsumsi rumah tangga pada khususnya, sementara ekspor barang mendukung perekonomian.
“Mesin pertumbuhan di kuartal terakhir, ekonomi telah menjadi hambatan di seluruh Zona Euro”, Carsten Brzeski, seorang ekonom ING mengatakan. Tapi tidak terlalu lama.
Faktor teknis seperti pembalikan persediaan barang menjelang Brexit pada akhir tahun lalu, dampak cuaca musim dingin yang keras pada sektor konstruksi, dan gangguan rantai pasokan telah secara signifikan mengaburkan data PDB Jerman pada kuartal pertama.