Yen Tegar Beri Koreksi Pada Greenback

0
138
Yen Tegar Beri Koreksi Pada Greenback

JAVAFX – Berita forex di hari Rabu(10/1/2018), yen tegar beri koreksi pada greenback alias yen menguat terhadap dolar AS pada perdagangan pasar uang Asia Pasifik hingga jelang siang hari ini, dimana secara umum dolar AS masih mengalami tekanan dari yen setelah kemarin bank sentral Jepang, BoJ telah mengurangi pembelian aset-asetnya kembali yang artinya paket stimulus Jepang mengalami penurunan dan sepertinya suku bunga Jepang akan naik.

Sejauh ini USDJPY untuk sementara melemah dan berada di level 112,35, sedangkan untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7816 alias melemah dibandingkan penutupan tadi pagi dan USDCNY sedang mendatar berada di 6,5309.

Secara garis besar memang dolar AS masih bertahan di perdagangan kali ini dengan berusaha menghindari tekanan lebih lanjut dan lebih besar dari mata uang Jepang tersebut, setelah suku bunga the Fed naik di pertengahan bulan lalu dan tetap akan naik di tahun ini minimal sebanyak 3 kali lagi seusai pernyataan dari notulen Fed meeting yang terakhir dan hasil dari beberapa data ekonomi AS terkini yang terus mendukung kenaikan suku bunga tersebut.

Pekan lalu muncul data tenaga kerja AS terakhir di tahun lalu, terlaporkan bahwa kondisi tenaga kerja dianggap masih baik berkat adanya dukungan dari pemotongan pajak yang baru disetujui pada akhir bulan lalu. Dampak reformasi fiskal menurut ketua penasehat ekonomi Presiden Trump, Kevin Hasset, akan membuat sisi pertumbuhan upah para pekerja AS membaik di tahun ini sehingga tekanan inflasi juga akan meninggi.

Hal ini juga dipertegas oleh Goldman Sachs bahwa pertumbuhan upah AS bisa meningkat di tahun ini berkat produktivitas ekonominya yang membaik sehingga Goldman Sachs memperkirakan suku bunga the Fed bisa naik 4 kali di tahun ini. Hal ini juga didukung oleh lolosnya UU pajak, di mana sebagian besar perusahaan di AS memberikan tambahan bonus serta kenaikan upah di tahun ini, sehingga partisipasi pajak yang baru ini positif bagi kenaikan inflasi.

Namun bank sentral Jepang sudah mulai mengurangi pembelian kembali aset-asetnya, khususnya obligasi jangka panjangnya, sehingga hal ini membuat yen untuk sementara menguat. Kebijakan ini menandakan bahwa bank sentral Jepang sudah mulai menormalkan kebijakan moneternya, seperti yang dilakukan sebagian besar bank sentral utama dunia.

BoJ mengurangi paket stimulusnya sebesar 5% atau sekitar ¥10 trilyun untuk pembelian kembali obligasi lemerintah berjangka 10 tahun dan 15 tahun, sehingga diperkirakan awal tahun depan, BoJ bisa meningkatkan suku bunganya. Hal inilah yang membuat yen terus menguat sejak kemarin.

Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx, Forexfactory, Dailyfx
Sumber gambar: Financial Times