Lima roket menarget sebuah pangkalan udara Irak yang ditempati sejumlah tentara Amerika Serikat (AS) pada Minggu (18/4).
Serangan itu melukai dua kontraktor asing dan tiga tentara Irak.
Serangan itu merupakan yang terbaru di tengah ketegangan antara sekutu-sekutu Irak, yaitu Iran dan AS.
Seorang sumber keamanan mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa dua dari beberapa roket yang ditembakkan ke pangkalan Balad, sebelah utara Baghdad, mengenai asrama dan kantin milik perusahaan AS, Sallyport.
Sumber itu menambahkan bahwa dua kontraktor asing dan tiga tentara Irak terluka.
Belum ada pihak yang mengklaim tanggung jawab.
Namun, AS selama ini menyalahkan faksi-faksi Irak yang terkait dengan Iran atas serangan semacam itu yang dilakukan terhadap para tentara dan diplomatnya.
Jet-jet tempur F-16 ditempatkan di pangkalan udara Balad.
Beberapa perusahaan pemeliharaaan ada disana, mempekerjakan staf Irak dan asing.
Sejak Presiden Joe Biden menjabat pada Januari, terdapat sekitar 20 serangan bom atau roket terhadap kepentingan-kepentingan AS, termasuk pangkalan yang ditinggali para tentara AS.
Puluhan serangan lain terjadi sejak musim gugur 2019 di bawah pemerintahan Donald Trump.
Dua warga AS dan seorang warga sipil Irak telah tewas dalam serangan semacam itu sejak akhir 2019.