Harga Emas Tergelincir 2%, Jangka Pendek Masih Tertekan

0
100
An arrangement of gold bullion bars with two bars positioned on top.

JAVAFX – Harga emas tergelincir hampir 2% pada perdagangan di hari Selasa (30/03/2021) tertekan oleh penguatan dolar AS  dan kenaikan imbal hasil Treasury AS. Disisi lain, harapan atas pemulihan ekonomi AS yang lebih cepat juga memberikan tekanan permintaan pada emas batangan sebagai asset berlindung yang aman.

Pada perdagangan di pasar spot, harga emas turun 1,6% menjadi $ 1,684.64 per troy ons. Emas batangan bahkan sempat turun sekitar 2% ke level terendah sejak 8 Maret di $ 1.678,40. Emas di perdagangan bursa berjangka AS menetap 1,7% turun pada $ 1,686.

Imbal hasil Treasury AS 10-tahun naik ke puncak tertinggi dalam 14 bulan, didukung oleh harapan pertumbuhan yang lebih kuat dan inflasi menjelang rencana pembangunan infrastuktur dari Presiden AS Joe Biden yang akan bergulir dengan nilai jutaan dolar.

Indeks dolar AS melonjak diatas posisi lebih dari puncak dalam empat bulan ini, membuat emas dalam mata uang greenback lebih mahal pemegang mata uang lainnya. Sementara kenaikan Imbal hasil Treasury AS yang lebih tinggi telah mengancam daya tarik emas sebagai asset lindung nilai inflasi karena mereka meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan, yang tidak membayar bunga.

Dalam jangka pendek, harga emas nampak masih akan sangat bearish. Meski demikian, dorongan kenaikan inflasi juga akan membuat peluang beli emas tercipta dan membawa aksi beli kembali bagi para investor dengan memanfaatkan harga yang murah ini.