Taiwan telah memulai produksi massal rudal jarak jauh dan sedang mengembangkan tiga model lainnya, kata seorang pejabat senior pada Kamis.
Pernyataan itu disampaikan dalam sebuah pengakuan langka Taiwan mengenai upaya untuk mengembangkan kapasitas serangan di tengah meningkatnya tekanan dari China.
China, yang mengklaim Taiwan yang demokratis sebagai bagian dari wilayahnya, telah meningkatkan aktivitas militer di dekat pulau itu saat mencoba memaksa pemerintah di Taipei untuk menerima klaim kedaulatan Beijing.
Angkatan bersenjata Taiwan, yang dikerdilkan oleh China, berada di tengah-tengah program modernisasi untuk mendapatkan langkah pencegah yang lebih efektif, termasuk kemampuan untuk menyerang balik pangkalan yang berada jauh di dalam China jika terjadi konflik.