JAVAFX – Analisa fundamental di hari Jumat(5/1/2018), tren kenaikan lanjutan harga emas bergantung pada NFP di perdagangan hari ini dengan situasi ekonomi AS yang ternyata masih membaik disertai pula rasa kurang optimis the Fed yang masih akan meneruskan program kenaikan suku bunganya di tahun ini akibat adanya reformasi pajak.
Seperti kita ketahui bahwa pasar di perdagangan kemarin, kondisi greenback mengalami tekanan kembali dari mata uang utama dunia lainnya dan emas, sehingga hal ini mengakibatkan harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $5,60 atau 0,42% di level $1324,10 per troy ounce.
Safe haven emas di kala Natal hingga awal Tahun Baru muncul lagi, meskipun pernyataan the Fed bernada hawkish dan data-data ekonomi AS membaik namun harapan lanjutan kenaikan emas masih muncul juga. Paparan the Fed sudah jelas bahwa suku bunganya tetap akan naik minimal 3 kali di tahun ini dengan pertimbangan tingkat pengangguran AS bisa di bawah 4% pada 2018 hingga 2019, sedang inflasi kemungkinan masih bisa naik namun tetap di bawah target 2%.
Masalah program fiskal Trump berupa pemotongan pajak usaha AS memang akan menaikkan inflasi, namun tidak akan drastis kenaikannya karena the Fed melihat dan membaca pemotongan pajak tersebut akan membuat perusahaan-perusahaan AS mengalami kelebihan dana tunai, tetapi penggunaannya akan banyak mengarah untuk akuisisi atau merger dan pembelian kembali sahamnya alias buyback. Dengan begitu harapan kelebihan dana untuk belanja investasi yang bisa meningkatkan inflasi, kemungkinan tidak akan terjadi.
Inilah yang masih membuat ragu investor untuk mengoleksi dolar AS lebih lanjut, ditambah pula bahwa kesadaran the Fed untuk tidak agresif menaikkan suku bunga, tentu bisa dibaca bahwa usaha kenaikan dolar AS secara agresif kemungkinan besar tidak akan terjadi dalam satu kuartal ini.
Data tenaga kerja AS akan rilis nanti malam. Data yang di rilis merupakan kegiatan tenaga kerja AS di akhir tahun lalu sehingga kita bisa melihat bagaimana kegiatan tenaga kerjanya ketika memasuki musim liburan akhir tahun, dan biasanya merupakan pertanda baik tidaknya kinerja ekonomi AS di kuartal pertamanya.
Data ADP payroll semalam dinyatakan membaik dan biasanya data nonfarm payroll atau NFP akan mengikutinya. Bila NFP atau tambahan tenaga kerja yang baru di atas angka 220 ribu orang, maka kesempatan dolar AS untuk menguat memang masih ada. Namun melihat beberapa klaim pengangguran mingguannya, perkiraan kami bahwa NFP akan berkisar di bawah 200 ribu orang, sehingga ada peluang bahwa emas akan menguat tajam.
Tingkat pengangguran mungkin masih di area yang sama seperti periode sebelumnya, namun yang perlu dicermati adalah data rata-rata pendapatan per jam atau average hourly earnings, apakah bisa di atas angka 0,3% atau tidak. Bila di atas angka tersebut, maka artinya inflasi bisa merangkak naik, dan artinya juga bahwa emas masih tertahan kenaikannya.
Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: Reuters