Minyak mentah tergelincir untuk hari keempat di tengah kekhawatiran permintaan yang sulit di Eropa. Bahkan, di tengah harapan pemulihan aktivitas kilang AS yang didorong oleh data industri yang menunjukkan stok minyak mentah AS secara tak terduga turun pekan lalu.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 5 sen menjadi $64,75 per barel, setelah naik 28 sen pada awal perdagangan. Minyak mentah berjangka Brent turun 10 sen, atau 0,2% menjadi $68,29 per barel, setelah awalnya naik sebanyak 23 sen.
Harga minyak mentah terus melemah selama beberapa hari terakhir di tengah kekhawatiran tentang terhentinya peluncuran vaksin yang memperlambat pemulihan permintaan bahan bakar.
Sementara permintaan di India dan Amerika Serikat tumbuh, namun permintaan minyak masih lemah di Eropa. Bahkan konsumsi bahan bakar kendaraan di Prancis turun 10,8% pada Februari dari tahun sebelumnya, menurut federasi industri perminyakan negara itu UFIP.
Sisi positifnya, persediaan minyak mentah AS turun 1 juta barel dalam sepekan hingga 12 Maret, menurut sumber perdagangan yang mengutip data dari American Petroleum Institute. Analis dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan peningkatan 3 juta barel.
Pada saat yang sama, stok bensin meski masih jauh di bawah ekspektasi, turun 926.000 barel, dibandingkan dengan perkiraan penarikan 3 juta barel.
Musim dingin bersejarah di negara bagian AS selatan melumpuhkan hampir seperempat dari kapasitas penyulingan negara itu bulan lalu.
Pasar saat ini tengah menantikan angka pasti penurunan persediaan minyak AS dalam data resmi dari Administrasi Informasi Energi yang akan dirilis pada Rabu hari ini.