Euro ‘Dihantam’ Data Sentimen Investor Yang Jauh Di atas Perkiraan

0
90
Euro

Euro kembali melemah dalam empat sesi berturut-turut di awal pekan terhadap Dolar AS dan memperpanjang penurunan baru-baru ini dari level utama di area 1,1900.

Para trader masih meakukan aksi jual dan memegang kendali penuh atas sentimen di mata uang tunggal tersebut dan menyeret euro ke level terendah baru multi-bulan terhadap dolar AS di wilayah 1,1870 pada hari Senin.

Penguatan greenback menjadi faktor ekstra penurunan euro yang selalu didukung oleh kinerja ekonomi AS yang diharapkan dibanding rekan-rekan G10-nya. Sehingga ini pada gilirannya didukung oleh lambatnya peluncuran vaksin di Benua Biru (jika dibandingkan dengan AS, Inggris).

Selain itu, kompleksitas risiko terus mengalami momentum kenaikan tajam dalam yield obligasi AS baik nominal maupun riil. Dimana kondisi ini terjadi di tengah meningkatnya persepsi pasar tentang peningkatan inflasi AS di bulan-bulan mendatang, atas peningkatan belanja fiskal. Mengenai yang terakhir ini, perlu disebutkan bahwa Senat AS mengesahkan paket stimulus $1,9 triliun pada hari Sabtu dan diharapkan akan ditandatangani oleh Presiden Biden di beberapa titik pada akhir pekan ini.

Sementara itu, indeks Keyakinan Investor yang diukur dengan Indeks Sentix mencatat kenaikan yang sangat signifikan. Indeks sentimen investor di zona euro melonjak ke angka tertinggi di lebih dari setahun di bulan Maret, didorong oleh pandangan yang lebih baik dari situasi saat ini, sebuah survei menunjukkan pada hari Senin.

Indeks Sentix untuk zona euro naik menjadi 5,0 dari -0,2 pada Februari, tertinggi sejak Februari 2020. Jajak pendapat Reuters memperkirakan kenaikan ke angka 1,9. Indeks ekspektasi naik menjadi 32,5 dari angka 31,5 di Februari sementara indeks situasi saat ini meningkat menjadi -19,3 dari -27,5 di Februari.

Kampanye vaksinasi global membuat kemajuan yang baik, meningkatkan harapan perlindungan yang efektif, ungkap Sentix dalam sebuah pernyataan. “Tren tersebut memungkinkan pembukaan ekonomi yang lebih cepat. Itulah yang dipertaruhkan oleh para investor, ”tambahnya.

Investor juga melihat adanya tekanan inflasi yang meningkat, didorong oleh kebijakan moneter dan fiskal yang ekspansif, serta permintaan yang terpendam. Sentix mensurvei 1.218 investor dari 4 Maret hingga 6 Maret.

Data sebelumnya menunjukkan, Produksi Industri Jerman secara tak terduga berkontraksi 2,5% dari bulan sebelumnya selama Januari.