Israel, Austria dan Denmark pada Kamis (4/3) mengatakan akan membentuk dana penelitian dan pengembangan bersama dan mungkin fasilitas produksi vaksin COVID-19 untuk memastikan pasokan jangka panjang yang bermanfaat sebagai penguat atau untuk menghadapi mutasi virus.
Dua negara anggota Uni Eropa itu, Austria dan Denmark, telah kesal karena penundaan dalam pemesanan, persetujuan dan pendistribusian vaksin di dalam Uni Eropa yang telah membuat dua negara itu tertinggal jauh dalam pelaksanaan vaksinasi COVID di belakang Israel.
Israel menjadi yang tercepat dan mengalahkan negara-negara di dunia dalam hal pelaksanaan vaksinasi COVID-19.
Setelah menjamu rekan-rekan Austria dan Denmarknya untuk melakukan pembicaraan dan tur ke sebuah pusat kebugaran Israel yang terbuka bagi mereka yang terdokumentasi telah divaksinasi atau pulih dari COVID-19 dengan dugaan kekebalan, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan pakta aliansi vaksin tersebut.