Pasokan Melonjak, Negara-Negara Bagian Perluas Akses Vaksin

0
78

Didukung lonjakan pengiriman vaksin, negara-negara bagian dan kota-kota dengan cepat memperluas syarat kelayakan untuk dapat divaksinasi Covid-19 bagi para guru, warga Amerika yang berusia 50 tahun dan lebih, serta kelompok lainnya.

Langkah itu diambil saat Amerika Serikat berlomba melawan virus mematikan ini dan membuka kembali bisnis dan sekolah.

Negara bagian Indiana dan Michigan akan mulai memvaksinasi mereka yang berusia 50 tahun ke atas, sementara negara bagian Arizona dan Connecticut telah membuka jalur bagi mereka yang setidaknya berusia 55 tahun.

Negara bagian Pennsylvania dan Wisconsin mencadangkan dosis pertama vaksin sekali pakai yang baru buatan Johnson & Johnson untuk para guru.

Sementara Kota Detroit di Michigan akan mengizinkan vaksinasi bagi pekerja pabrik mulai minggu ini, berapa pun usia mereka.

Pemberian vaksinasi bagi guru dan staf sekolah lainnya “akan membantu melindungi komunitas kita,” ujar Gubernur Pennsylvania Tom Wolf.

Ditambahkannya, “hal itu akan meringankan beban orang tua dan keluarga kita.

Itu akan membuat sekolah kita kembali melaksanakan misi mengajar anak-anak kita.” Hingga saat ini kampanye vaksinasi melawan pandemi yang telah membunuh lebih dari setengah juga warga Amerika, sebagian besar terkonsentrasi pada petugas kesehatan dan lansia.

Di seluruh Amerika, dalam beberapa pekan terakhir ini para politisi dan administrator sekolah berusaha keras membuka kembali sekolah tatap muka guna mencegah siswa tertinggal pelajaran dan memungkinan lebih banyak orang tua kembali bekerja.

Namun, sebagian guru menolak kembali bekerja jika belum divaksinasi.

Guru Masuk Prioritas Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (Department of Health and Human Services/HHS) telah memerintahkan seluruh negara bagian untuk memasukkan guru, staf sekolah, supir bis dan pekerja di tempat-tempat penitipan anak, ke daftar kelompok masyarakat yang memenuhi syarat untuk divaksinasi.

Ini merupakan perubahan besar bagi pemerintahan Biden, yang sebelumnya mengizinkan pemerintah negara bagian menetapkan sendiri pedoman mereka, tetapi pemerintah federal yang mengontrol akses atas vaksin Covid-19.

Jody Mackey, guru media digital dan pelajaran sejarah di sebuah SMP di Traverse City, Michigan, di mana sejak September lalu membuka kelas-kelas tatap muka, mendapat dosis kedua vaksin itu dua minggu lalu setelah guru-guru di distriknya dikategorikan sebagai pekerja esensial.

Sebelumnya ia terpaksa membuka jendela-jendela kelas dan menggunakan pemanas ruangan.

“Jika Anda ingin sekolah sukses dan aman, dan ingin guru terlibat dalam proses ini maka vaksinasi mereka,” ujarnya.

“Menempatkan guru dalam situasi di mana mereka merasa takut sepanjang waktu, di mana mereka jadi tidak ingin bertemu para siswa mereka, hal ini baik untuk guru atau siswa?” Gubernur Arizona Doug Ducey, Rabu (3/3), memerintahkan siswa dan guru untuk kembali ke sekolah bulan ini, dengan mengatakan banyak guru yang telah divaksinasi dosis kedua.

“Sains jelas: ini saatnya semua anak memiliki opsi untuk kembali ke sekolah sehingga mereka kembali ke jalur yang sebelumnya dan kita dapat menutupi kesenjangan pencapaian yang ada,” ujar Ducey dalam sebuah pernyataan.

20% Warga AS Divaksinasi Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalikan Penyakit (Centers for Disease Control/CDC), hingga saat ini Amerika telah memberikan lebih dari 80 juta suntikan.

Lebih dari 20 persen orang dewasa atau hampir 52 juta orang telah divaksinasi setidaknya satu dosis dan 10 persen lainnya telah divaksinasi penuh dengan dua dosis.

Presiden Joe Biden, Selasa (2/3), mengatakan diharapkan ada cukup vaksin pada akhir Mei ini untuk semua orang dewasa, dua bulan lebih awal dari yang diantisipasi.

Meskipun demikian tetap ada kemungkinan dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk memberikan suntikan.

Biden juga mendorong negara-negara bagian untuk memberikan setidaknya satu kesempatan bagi guru pada akhir Maret ini, dan mengatakan pemerintah akan memberikan dosis vaksin itu lewat program apoteknya.