JAVAFX – Pound sterling bergerak tipis pada perdagangan sesi Asia siang ini dimana pasar telah mengetahui perkembangan dari masa depan Brexit dengan semangat yang tipis di kala investor sedang menikmati libur akhir tahun.
Secara umum dolar AS kali ini bergerak sedikit tertekan oleh mata uang Inggris, dan sejauh ini juga GBPUSD untuk sementara sedang berada di level 1.3376 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 1.3374. USDJPY untuk sementara berada di level 113,18 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 113,28. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7745 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 0,7728.
Secara garis besar memang dolar AS masih bergerak ketat dan bertahan dari tekanan mata uang Inggris tersebut setelah suku bunga the Fed naik di pertengahan bulan ini dan masih terlihat nyaman untuk tetap berada di jalur kenaikan suku bunga yang normal di tahun mendatang dengan dukungan dari lolosnya UU pajak yang sangat mendukung kenaikan suku bunga the Fed.
Dolar beruntung ada reformasi fiskal yang kontroversial tersebut karena masih menjadi perburuan investor mengingat reformasi pajak dipercaya bisa meningkatkan kinerja ekonomi AS dengan signifikan sehingga kenaikan suku bunga the Fed bisa lebih dari 3 kali di 2018 nanti, meskipun terjadi kondisi pro dan kontra terhadap UU pajak tersebut.
Di satu sisi ada situasi peningkatan kinerja ekonom, akan tetapi di sisi lain bisa menimbulkan gelembung defisit anggaran pemerintah AS yang lebih besar sehingga ancaman penutupan jalannya pemerintahan AS akan semakin sering terjadi. Selain itu melebarnya defisit neraca juga membebani kemampuan negara dalam menghadapi kondisi darurat seperti contohnya ketika ada bencana resesi ekonomi maka kemampuan negara untuk menanggulanginya akan kurang dalam menghindari ancaman kebangkrutan.
Faktor kemajuan perundingan Brexit belum mempengaruhi banyak terhadap kinerja pound hari ini setelah KTT Eropa bulan ini menghasilkan kesepakatan bersama bahwa perundingan Brexit bisa berlanjut ke jenjang berikutnya sehingga Inggris terhindar dari situasi Hard Brexit. Memang kondisi pound akhir-akhir sangat bergantung kepada kemajuan masalah perundingan Brexit yang seakan-akan membuat hati investor terombang-ambing karena kuatir dengan masa depan ekonomi Inggris yang diisukan akan mengalami resesi.
Beberapa investor sekarang sedang memperhatikan bagaimana gairah ekonomi Inggris ketika musim libur akhir tahun ini sebagai penentu kegiatan ekonomi di Inggris, apakah masih bergairah atau tidak sehingga bisa menentukan sikap bagaimana kelanjutan ekonomi di awal tahun nanti.
Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx, Forexfactory, Dailyfx
Sumber gambar: Guardian