Harga Minyak Masih Menguat Jelang Data EIA

0
150

JAVAFX – Berita komoditas di hari Rabu(20/12/2017), harga minyak masih menguat jelang data EIA dan masih berusaha dekati level 2 tahun tertingginya pada perdagangan sore hari ini dimana harga minyak WTI dan Brent bergerak serasi ke sisi penguatannya dengan kekuatiran jalur pipa minyak Laut Utara yang ditutup lebih lama serta penonaktifan sejumlah kilang minyak AS oleh Baker Hughes.

Alhasil membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Januari di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara menguat $0,15 atau 0,26% di level $57,71 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak Januari di pasar ICE Futures London sementara sedang menguat $0,03 atau 0,05% di harga $63,83 per barel.

Sisi penguatan tersebut didukung oleh pasokan minyak dari Laut Utara ke Inggris yang mengalami penghentian sementara pasokan gas dan minyaknya karena jaringan pipa minyak Forties sedang mendapatkan perbaikan sekaligus pemeliharaan yang membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Sejauh ini grup Ineos yang menjalankan jaringan pipa tersebut belum memastikan sampai kapan menyelesaikan masa pemeliharaan tersebut, terlihat bisa lebih dari 4 minggu sejak 11 Desember lalu. Sejauh ini 40% pasokan minyak dan gas atau setara 450 ribu bph ke Inggris akan terhenti, sehingga tentu bisa menganggu pasokan minyak ke Eropa.

Sebelumnya di akhir pekan lalu Baker Hughes melaporkan bahwa telah menonaktifkan 4 rig di AS sehingga total rig yang aktif berjumlah 747 rig, atau lebih tinggi dari tahun lalu yang berjumlah 510 rig. Memang jumlah kilang yang aktif makin berkurang, namun investor melihat bahwa harga minyak bisa terganggu kenaikannya karena produksi minyak AS masih tinggi sehingga membuat pasokan minyak dunia di tahun depan bisa tidak seimbang lagi dan usaha pembatasan pasokan minyak OPEC bisa sia-sia.

Produksi minyak AS sendiri sekarang sekitar 9,78 juta barel per hari, sedikit dibawah produksi minyak Arab Saudi 10 juta bph dan Rusia 11 juta bph. Selain itu investor masih kuatir dengan produksi minyak dunia di awal kuartal 2018 dimana akan terjadi kelebihan pasokan sekitar 200 ribu bph, namun memasuki kuartal kedua di 2018 pasokan minyak dunia akan turun sebesar 200 ribu bph, sehingga ada keseimbangan lagi terhadap pasokan minyak dunia setelah kuartal kedua tahun depan.

Tetapi tadi pagi API melaporkan persediaan minyak mentah AS mengalami penurunan sebesar 5,222 juta barel di pekan kemarin, persediaan bensin mengalami kenaikan 2 juta barel serta persediaan minyak pemanas dan minyak solar mengalami penurunan sebesar 2,9 juta barel.

Investor tinggal menunggu data persediaan versi pemerintah yang akan dilaporkan oleh Energy Informatikn Administration atau EIA nanti malam. Perlu diperhatikan bahwa antara data EIA dengan API kadangkala sejalan tetapi kadang juga berseberangan hasilnya. Perlu diketahui pula bahwa tingginya pasokan bensin ini bisa membuat permintaan terhadap minyak mentah AS yang akan diolah tentu mengecil di pekan selanjutnya dimana persediaan bensin kemungkinan akan dihabiskan terlebih dahulu dan kapasitas penyulingan minyak mentah untuk menjadi bensin tentu akan diperkecil.

Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, CNBC
Sumber gambar: Reuters