Presiden AS Joe Biden, Jumat (5/2), mengatakan mantan presiden Donald Trump tidak boleh lagi menerima laporan intelijen rahasia, sebuah tradisi berbagi informasi intelijen yang biasanya dilakukan dengan para mantan presiden.
Ditanya dalam sebuah wawancara dengan CBS News, apa yang paling dikhawatirkannya kalau Trump terus menerima briefing itu, Biden mengatakan, dia enggan “berspekulasi secara terbuka” sehubungan hal itu.
Namun Biden menegaskan dia tidak mau Trump diberikan ringkasan intelijen.
“Saya rasa tidak ada kebutuhan bagi dirinya untuk menerima briefing intelijen itu,” kata Biden.
“Apa manfaatnya memberi dia briefing intelijen? Dampak apa yang dimilikinya, selain fakta bahwa dia bisa khilaf dan membeberkannya?” Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki sebelumnya mengatakan bahwa isu berbagi intelijen dengan Trump adalah “sesuatu yang sedang dikaji.” Associated Press melaporkan bahwa beberapa anggota Kongres Demokrat, dan beberapa mantan pejabat di era pemerintahan Trump mempertanyakan apakah memperbolehkan Trump menerima laporan intelijen itu bijaksana.
Susan Gordon yang pernah menjabat sebagai deputi direktur utama dari Badan Intelijen Nasional selama pemerintahan Trump dari 2017 sampai 2019, dalam sebuah kolom opini di Washington Post bulan lalu mendesak Biden untuk tidak berbagi intelijen dengan Trump.