JAVAFX – Harga emas naik tipis pada perdagangan di hari Rabu (20/01/2021) karena dolar melemah setelah Calon Menteri Keuangan AS Janet Yellen mendesak anggota parlemen untuk lebih banyak melakukan pengeluaran lewat bantuan virus korona, sehingga mengangkat daya tarik emas batangan sebagai asset lindung nilai inflasi. Pada perdagangan di pasar spot, harga emas naik 0,2% menjadi $ 1,842,02 per ons. Sementara dalam perdagangan di bursa berjangka, harga emas naik 0,1% menjadi $ 1,842.50.
Janet Yellen, mantan gubernur Bank Sentral AS – pada hari Selasa menyatakan bahwa manfaat ekonomi lewat stimulus jauh besar daripada beban risiko utang yang lebih tinggi beban.
Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan mata uang penurunan nilai yang bisa diakibatkan oleh stimulus yang meluas. Dolar AS sendiri turun untuk sesi kedua berturut-turut.
Imbal hasil Obligasi turun setelah Yellen berkomentar dalam sidang bahwa pemotongan pajak diberlakukan pada tahun 2017 untuk sebagian besar korporasi harus dicabut. Presiden terpilih Joe Biden akan dilantik pada Rabu dan investor akan fokus pada rencana stimulus sebesar $ 1,9 triliun miliknya selain upaya mempercepat distribusi vaksin.
Amerika Serikat melampaui angka kematian sebesar 400.000 dari COVID-19 pada hari Selasa, sementara beberapa negara Eropa menggambar kurang dari enam dosis yang disetujui dari Pfizer dan BioNTech botol vaksin.
Sementara itu, ekonom Bank of England, Andy Haldane mengatakan bahwa dia mengharapkan ekonomi Inggris mulai pulih “dengan kecepatan penuh” dari kuartal kedua tahun ini, setelah dilakukannya vaksinasi.
