Harga minyak beragam pada penutupan Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah diperdagangkan dalam kisaran yang ketat, di tengah kekhawatiran permintaan akibat varian baru Virus Corona dan peluncuran vaksin yang lambat, diimbangi sentimen bullish karena pemotongan pasokan minyak Arab Saudi dan turunnya persediaan minyak AS. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret turun 14 sen menjadi menetap di 52,20 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret naik 35 sen menjadi ditutup pada 55,88 dolar per barel di London ICE Futures Exchange. Harga minyak Brent telah berfluktuasi selama berhari-hari antara 55 dolar AS dan 56 dolar AS per barel, WTI bergerak antara 52 dolar AS dan 53 dolar AS per barel. “Pembatasan di sisi permintaan karena penguncian diimbangi oleh pengurangan pasokan yang cukup di sisi lain.
Ini mencegah harga jatuh atau naik ke tingkat yang signifikan,” kata Analis Energi Commerzbank Research, Carsten Fritsch, dalam sebuah catatan pada Jumat (29/1/2021). “Jumlah vaksinnya tidak ada,” kata Direktur Energi Berjangka Mizuho, Bob Yawger, di New York.
Selain itu, dia mengatakan paket stimulus ekonomi AS mungkin tidak datang cukup cepat untuk mendukung pasar. Sebelumnya Presiden AS Joe Biden mendesak kongres untuk mengambil tindakan cepat atas proposal bantuan COVID-19 senilai 1,9 triliun dolar AS. “Tidak ada waktu untuk penundaan,” kata Biden.