Kamala Harris: Pendobrak Perempuan pertama Wakil Presiden, Kulit Hitam dan Keturunan India dalam Sejarah AS

0
49

Kamala Harris akan menambah daftar catatan sebagai pendobrak dan membuat sejarah minggu ini ketika ia menjadi perempuan pertama yang memangku jabatan wakil presiden.

Berikut ini catatan gebrakan Kamala Harris yang mengantarnya ke posisi terkuat kedua dalam pemerintahan Amerika.

Momen bersejarah di Amerika, Kamala Harris menjadi wakil presiden.

Harris, usia 56 tahun, berterima kasih kepada Joe Biden karena memilihnya menjadi perempuan kulit hitam dan keturunan India pertama yang menjabat wakil presiden.

Pengamat politik pada University of Virginia Barbara Perry mengatakan, “Di Mahkamah Agung sudah ada perempuan.

Di Kongres, ada Nancy Pelosi sebagai ketua DPR.

Tetapi dalam cabang eksekutif, belum pernah ada perempuan wakil presiden.

Tidak hanya itu, belum ada perempuan kulit berwarna, anak imigran yang datang ke negara ini untuk kehidupan yang lebih baik.” Kamala Harris, kelahiran Oakland, California, berdarah India dari ibunya dan Jamaika dari ayahnya.

Menurut anggota DPR dari fraksi Demokrat Barbara Lee, dalam perjalanan karirnya, Harris mendobrak banyak hambatan bagi perempuan.

Ia membuat gebrakan dengan menduduki posisi yang selama ini dijabat laki-laki atau perempuan non kulit berwarna.

Setelah lulus dari Howard University, perguruan tinggi bagi kulit hitam di Washington, DC, Harris menjadi perempuan kulit hitam pertama yang menjadi jaksa di San Francisco mulai tahun 2004.

Ia kemudian terpilih menjadi Jaksa Agung California pada tahun 2010 dan, mencatat sejarah lain di California, sebagai Senator.

Shannon Bow O’Brien dari University of Texas mengomentari gebrakan Harris.

“Penting bagi orang untuk melihat orang yang berkuasa, tampak seperti diri mereka.” Dan kini, Harris terpilih menjadi wakil presiden.

Walaupun pekerjaan terpenting seorang wakil presiden adalah siap menggantikan presiden jika dibutuhkan, analis berpendapat, Harris mungkin juga memanfaatkan pengalamannya sebagai pendobrak sejarah.

Barbara Perry menambahkan, “Dia bisa menjadi negarawati yang mewakili Amerika, tetapi dia juga, menurut saya, akan keliling Amerika untuk menunjukkan simbolisme dari apa yang dia lakukan.” Posisi Harris di Gedung Putih juga disambut gempita di belahan dunia lain, di desa leluhurnya di India.