JAVAFX – Berita forex di hari Senin(11/12/2017), pound sterling mulai ada perlawanan alias agak menguat terhadap greenback pada perdagangan sesi Asia siang ini dimana pasar telah mengetahui perkembangan dari masa depan Brexit yang kemungkinan besar akan segera menemukan jalan keluarnya pasca PM May sepaham dalam pertemuannya dengan Jean-Claude Juncker akhir pekan lalu.
Secara umum dolar AS kali ini bergerak sedikit tertekan oleh mata uang Inggris, dan sejauh ini juga GBPUSD untuk sementara sedang berada di level 1.3401 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 1.3392. USDJPY untuk sementara berada di level 112,60 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 113,47. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7523 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 0,7508.
Faktor lemajuan perundingan Brexit sangat mempengaruhi kinerja pound hari ini dengan harapan di pertengahan pekan ini situasi KTT Eropa juga membuat situasi Brexit bisa berlanjut ke jenjang berikutnya sehingga Inggris terhindar dari situasi Hard Brexit. Memang kondisi pound akhir-akhir sangat bergantung kepada kemajuan masalah perundingan Brexit yang seakan-akan membuat hati investor terombang-ambing karena kiatir dengan masa depan ekonomi Inggris yang diisukan akan mengalami resesi.
Hard Brexit sendiri seperti kita ketahui bahwa kondisi dimana ekonomi Inggris akan mengalami resesi atau kemunduran ekonomi yang disebabkan beberapa kesepakatan yang akan gagal terjadi sehingga Inggris akan seperti diasingkan atau dipinggirkan oleh Eropa dan dunia.
Faktor situasi ekonomi di Inggris memang tidak sebagus di Eropa, namun kondisi setelah naiknya suku bunga Inggris di beberapa waktu lalu membuat mata uang Inggris telah bergerak optimis pada perdagangan mingguannya dan sepertinya beberapa fundamental ekonomi Inggris masih menunjukkan perbaikannya meski sempat ditakut-takuti oleh Hard Brexit.
Kondisi kesepakatan Brexit sepertinya panjang jalan keluarnya setelah Inggris akan segera membayar tagihan Brexit sebagai satu-satunya syarat bila Inggris ingin mengadakan perundingan Brexit. Eropa meminta besaran tagihan Brexit ini sebesar €60 milyar, namun dalam beberapa bulan lalu, baru minggu ini Inggris akan membayarnya sekitar €50 milyar.
Namun pertemuan awal pekan antara PM Theresa May dengan ketua Euro, Juncker sedikit mendapatkan kata sepakat dimana PM May harus membayar tagihan Brexit tersebut sesuai keinginan Eropa sebesar €60 milyar. Bagi PM May masih ada waktu hingga pertengahan bulan ini ketika KTT Eropa akan diselenggarakan dan peserta akan melihat progres perundingan Brexit tersebut.
Perundingan Brexit di sisi perbatasan Irlandia dengan wilayah Inggris akan segera terwujud dimana 1 dari 3 perundingan Brexit akan segera terselesaikan, sehingga tinggal 2 kesepakatan yaitu masalah hukum dan hak warga negara. Pasar sendiri menghendaki perundingan di sisi perdagangan juga sebaiknya segera dilakukan juga demi rencana strategis industri dan bisnis di 2018 dapat segera disusun.
Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx, Forexfactory, Dailyfx
Sumber gambar: Guardian