Penguatan Harga Emas Lebih Lanjut Jadi Tanda Tanya Besar

0
667

JAVAFX – Analisa fundamental di hari Senin(11/12/2017), penguatan harga emas lebih lanjut jadi tanda tanya besar pada perdagangan hari ini pasca payroll yang bagus sehingga kami melihat bahwa emas kemungkinan besar masih kesulitan untuk mendekati kembali level psikologis emas di $1300 pertroy ounce dimana emas sendiri tidak berharap juga bahwa reformasi pajak AS juga tidak jadi lolos.

Seperti kita ketahui bahwa pasar diperdagangan akhir kemarin dengan kondisi greenback masih berani bergerak menekan emas, sehingga hal ini mengakibatkan harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $4,70 atau 0,38% di level $1248,40 pertroy ounce. Untuk perdagangan mingguan, logam emas alami penurunan sebesar 2,6%.

Tren pergerakan emas memang masih terlihat negatif dimana data tenaga kerja terakhir sangat mendukung pergerakan suku bunga yang atraktif di masa mendatang. Keyakinan kami bahwa pergerakan inflasi AS masih menunjukkan tren perbaikannya, apalagi penopang kenaikan suku bunga juga didorong laju PDB yang terus membaik akhir-akhir ini, sehingga the Fed melihat bahwa ruang kenaikan suku bunga 3 kali lagi di tahun depan sangat terbuka lebar.

Apalagi sisi reformasi pajak yang telah mendapatkan titik terang pasca Senat AS dan Kongres sedang berekonsiliasi menjadikannya masih menjadi pusat perhatian perdagangan pekan ini dengan sisi optimis tinggi akan lolos rekonsiliasinya sehingga segera disahkan Trump sebagai undang-undang pajak yang baru sebelum akhir tahun ini.

Kebijakan bantuan fiskal tersebut yang berupa pemotongan pajak itu memang akan segera dilaksanakan mulai awal 2019 dan kebijakan tersebut akan membawa berkah yang cukup besar bagi laju pertumbuhan ekonomi AS, khususnya daya beli masyarakat, yang dipercaya bisa meningkatkan sekitar 0,5% laju PDB pertahunnya, dan ini seiring sejalan dengan the Fed dalam usahanya menormalkan kembali tingkat suku bunganya.

Kisaran normal suku bunga the Fed untuk sementara di kisaran 2,5% hingga 3%. Mendengar kenaikan suku bunga the Fed tentu menjadi berkah bagi greenback dan arahan jual bagi mata uang dunia lainnya serta emas. Faktor suku bunga the Fed masih menjadi penarik perhatian bagi masa depan greenback dalam usaha pemulihan ekonominya dan kabar tak sedap bagi emas.

Faktor nonfarm payroll tentu merupakan magnet utama perdagangan di akhir pekan lalu selain lolosnya pemerintahan AS dari penutupan sehingga awal pekan ini masih ada sisa-sisa peluru NFP yang mempengaruhi keputusan investasi awal pekan ini sambil menantikan rapat suku bunga the Fed Kamis dini hari nanti dengan rasa koreksi emas masih ada.

Selain itu perhatian perundingan perbatasan Republik Irlandia dengan Irlandia Utara hari ini bisa juga merupakan topik utama bagi pergerakan pound dan euro awal pekan ini. Jika berhasil menyepakati masalah perbatasan tersebut, maka PM May tinggal menghadapi lolos tidaknya proposal baru Brexit yang ditunggu parlemen Uni Eropa yang akan dibicarakan pekan ini. Bila ini bisa diselesaikan maka safe haven emas juga akan berakhir.

Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: Bloomberg