Harga Emas Makin Loyo

0
362

JAVAFX – Berita komoditas di hari Senin(4/12/2017), harga emas makin loyo pada ketika situasi harga emas memang makin menjauhi dari level psikologisnya $1300 pertroy ounce dengan dipicu oleh reformasi pajak AS dari Senat AS dan tinggal menunggu ketok palu untuk menjadi undang-undang pajak yang baru di AS pada pekan ini.

Sejauh ini pula emas sendiri bergerak melemah dibandingkan pergerakan akhir pekan lalu sebagai bentuk mengambil aksi ambil untung atau taking profit setelah di perdagangan sebelumnya mengalami penguatannya yang tidak begitu besar sebagai wujud kekuatiran bahwa masalah politik di AS dapat mempengaruhi kinerja ekonominya. Secara garis besar memang dolar AS atau greenback masih bertahan untuk memberi tekanan kepada logam mulia emas setelah akhir pekan lalu terdapat 2 agenda pasar uang utama dunia yang terkoyak perdagangannya.

Pertama adalah masalah perkataan bohong Michael Flynn, sebagai mantan penasihat keamanan nasional AS, ketika diinvestigasi Biro Penyelidik Federal atau FBI terkait dengan masa kampanye Trump yang disinyalir mendapatkan bantuan dari Rusia. Sejauh ini sisi baik Rusia maupun Presiden Trump sendiri telah menyatakan menyangkal tuduhan tersebut sehingga pasar kali ini tidak terlalu melihat masalah kasus Flynn ini.

Alhasil membuat harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara bergerak melemah $6,80 atau 0,53 di level $1275,50 pertroy ounce. Untuk harga perak kontrak Maret di bursa untuk sementara bergerak melemah $0,04 atau 0,23% di level $16,35 pertroy ounce.

Yang kedua adalah masalah persetujuan Komite Keuangan Senat AS terhadap rancangan pajak baru AS untuk segera dibicarakan dengan Kongres AS agar disahkan menjadi undang-undang pajak baru, menandai reformasi pajak AS yang belum pernah mengalami perubahan sejak 1980. Diperkirakan pada pekan ini antara Senat dan Kongres akan membahasnya lebih lanjut untuk segera diundang-undangkan dan segera dilaksanakan tingkat pajak di AS yang baru pada tahun 2019 nanti.

Memang masalah pajak AS ini menghabiskan tenaga yang cukup besar di lantai bursa uang dunia dalam 2 bulan ini, dan sisi kejelasan reformasi pajak sudah terkuak sehingga investor banyak memburu portfolio berlatar belakang dolar AS karena dapat dipastikan pemerintah AS akan bergantung kepada hutang secara defisit anggarannya pertahun bisa bertambah sekitar $1,4 trilyun akibat pemberlakuan pajak baru ini.

Reformasi pajak tersebut juga merupakan pendukung dari tekad kenaikan suku bunga the Fed yang makin menguat dimasa mendatang seperti keinginan sebelumnya yang diucapkan Janet Yellen dan Jerome Powell bahwa suku bunga the Fed akan berada diatas level normalnya demi menjaga produktivitas kinerja ekonomi AS serta menjaga kestabilan ekonomi itu sendiri. Mendengar kata kenaikan suku bunga the Fed, tentu bukan pendukung kenaikan emas.

Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: BBC