Harga Minyak Tetap Berada di Jalur Penguatannya

0
1488

JAVAFX – Harga minyak tetap berada di jalur penguatannya pada perdagangan sore hari ini jelang penutupan mingguan dengan dukungan perpanjangan waktu terhadap pembatasan pasokan minyak 1,8 juta bph sudah disepakati semalam di Wina Austria.
Alhasil membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Januari di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara menguat $0,17 atau 0,30% di level $57,57 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak Januari di pasar ICE Futures London sementara sedang menguat $0,23 atau 0,36% di harga $63,86 per barel.
Penguatan harga minyak juga didukung oleh keputusan Rusia bersama dengan Arab Saudi untuk melanjutkan waktu pemangkasan produksi minyak 1,8 juta bph, yang sebelumnya dijadwalkan berakhir Maret 2018 menjadi sepanjang tahun 2018 nanti.
Dalam pertemuan awal sebelum sehari sebelumnya, 6 menteri bertemu dahulu dan terlihat bahwa Iran dan Rusia setidaknya menginginkan perpanjangan waktu pembatasan pasokan minyak 1,8 juta bph setelah melihat evaluasinya lagi di Juni 2018, yang artinya ada keinginan perpanjangan waktu tersebut hingga semester pertama.
Faktor keikutsertaan Rusia tersebut sangat melegakan pasar karena sebelumnya Rusia kuatir bila perpanjangan waktu hingga akhir tahun maka produksi minyak AS akan terus dipacu dan ini mengakibatkan pasokan minyak dunia juga akan tetap tinggi. Rusia juga gembira dengan langkah dari OPEC tersebut dengan memasukkan Nigeria dan Libya untuk masuk dalam komitmen pembatasan tersebut. Libya dan Nigeria akan mulai dibatasi produksinya mulai awal tahun depan.
Para anggota rapat evaluasi tersebut juga setuju bahwa setelah semester pertama 2018 berakhir, maka akan ada evaluasi komitmen kembali, dengan catatan yang dipahami pengamat bahwa akan ada perpanjangan waktu lagi, atau bisa juga menghentikan komitmen tersebut.
Sebelumnya Rusia sangat kuatir dengan sisi agresifitas produksi minyak AS yang terus membesar. Seperti kita ketahui bahwa dalam laporan mingguan EIA bahwa produksi minyak mentah AS, dipekan lalu mengalami kenaikan 24 ribu bph menjadi 9,68 juta bph, angka produksi tertinggi lagi sejak EIA mencatatnya di 1983. Angka produksi tersebut sedikit dibawah angka produksi Rusia dan Arab Saudi dan sejak pertengahan tahun 2016 lalu, produksi minyak AS sudah naik 8,5 juta bph.
Semalam merupakan akhir dari perdagangan bulanan dan telah tercatat bahwa sepanjang perdagangan minyak di bulan lalu, kenaikan harga minyak mencapai rata-rata 5,6% dan sejak pertengahan Mei lalu atau setelah rapat evaluasi pertama tentang pemangkasan produksi minyak 1,8 juta bph, harga minyak sudah naik 17%.
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, CNBC
Sumber gambar: Reuters