Meski Hasil Tes Negatif, Menlu AS Dikarantina

0
75
(FILES) In this file photo taken on December 13, 2018, US Secretary of State Mike Pompeo speaks to the press at the State Department in Washington, DC following the first US-Greece Strategic Dialogue. - US Secretary of State Mike Pompeo on Friday, December 14, 2018 again defended US ties with Saudi Arabia on national security grounds after the Senate voted to end support to the kingdom's war in Yemen. In a rare rebuke of President Donald Trump, the Republican-controlled Senate voted to end US backing for the Saudi-led coalition whose campaign in Yemen has contributed to what the UN calls the world's worst humanitarian crisis. (Photo by NICHOLAS KAMM / AFP)

Departemen Luar Negeri Amerika hari Rabu (16/12) mengatakan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dikarantina setelah bertemu seseorang yang hasil uji medisnya positif corona.

Hasil uji medis Pompeo sendiri negatif.

Diplomat tertinggi di Amerika itu “sedang diawasi ketat oleh tim medis Departemen Luar Negeri,” ujar seorang juru bicara.

Ditambahkan, “demi alasan privasi,” Departemen Luar Negeri tidak akan mengidentifikasi siapa orang yang melakukan kontak dengan Pompeo dan positif terjangkit virus corona itu.

“Menlu telah menjalani uji medis dan hasilnya negatif,” ujar juru bicara itu, tetapi sesuai pedoman Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, CDC, “ia akan dikarantina.” Belum diketahui bagaimana Pompeo bertemu orang yang positif corona itu.

Pompeo diketahui melangsungkan pesta menjelang libur Natal dan Tahun Baru hari Selasa (15/12), meskipun suratkabar Washington Post melaporkan bahwa hanya puluhan dari 900 tamu undangan – sebagian besar anggota keluarga diplomat yang ditugaskan di luar negeri – yang hadir, di tengah peringatan bahwa acara itu dapat menjadi “superspreader” atau “sumber perebakan luas.” Pompeo membatalkan pidato yang direncanakan dalam acara itu.

Senator Partai Demokrat dari negara bagian New Jersey Bob Menendez pekan lalu menyerukan Pompeo untuk membatalkan pesta itu untuk mencegah “risiko kesehatan yang semborono” terhadap karyawan departemen itu dan staff penyelenggara acara.

Meskipun vaksinasi pertama virus corona sudah dimulai di Amerika Senin lalu (14/12), jumlah kasus baru melonjak hingga puluhan ribu sehari.

John Hopkins University melaporkan lebih dari 16,7 juta warga Amerika telah terjangkit virus mematikan ini, termasuk 304.000 orang meninggal dunia.