Klaim Pengangguran Di Inggris Meningkat, Pound Terpeleset

0
87
pound sterling

Jumlah orang yang mengklaim tunjangan pengangguran di Inggris meningkat 64,300 menjadi 2,7 juta pada November 2020, setelah turun selama dua  bulan berturut-turut, karena negara itu berada di bawah penguncian nasional kedua selama bulan itu.

Sementara tingkat pengangguran Inggris naik lagi dalam tiga bulan hingga Oktober dan jumlah pemutusan hubungan kerja mencapai rekor tertinggi ketika perusahaan bersiap untuk mengakhiri program subsidi pekerjaan dari pemerintah yang akhirnya diperpanjang hingga 2021.

Data resmi menunjukkan tingkat pengangguran mencapai 4,9%, naik dari 4,8% dalam tiga bulan hingga September. Namun, kenaikan itu kurang tajam dari perkiraan sebagian besar ekonom. Jajak pendapat Reuters menunjukkan kenaikan tingkat menjadi 5,1%.

“Secara keseluruhan kami telah melihat kelanjutan dari tren baru-baru ini, dengan melemahnya pasar tenaga kerja,” kata direktur statistik ekonomi ONS, Darren Morgan.

Untuk sebagian besar periode yang dicakup oleh data Selasa, menteri keuangan Rishi Sunak menolak seruan untuk memperpanjang skema retensi pekerjaan yang luas melebihi jadwal berakhir 31 Oktober, menimbulkan kekhawatiran percepatan kehilangan pekerjaan.

Tetapi, ketika kasus virus korona gelombang kedua melanda negara itu, Sunak terpaksa mengumumkan perpanjangan satu bulan terakhir dari skema tersebut, yang dengan cepat ia perpanjang lagi hingga akhir Maret 2021.

Rilis data tenaga kerja Inggris Selasa dapat memberikan tekanan bagi poundsterling yang pergerakannya juga sedang dalam kehati-hatian menanti persetujuan perdagangan pasca-Brexit.

Pasangan mata uang GBP/USD terpeleset turun dibawah $1.33000 yang sempat sideways sebelum data dirilis di sekitar $1.33300an.