Harga Emas Diperkirakan Lanjutkan Pelemahannya

0
1111

JAVAFX – Analisa fundamental di hari Kamis(30/11/2017), harga emas diperkirakan melanjutkan pelemahannya pada perdagangan hari ini sehingga kami melihat bahwa emas kemungkinan besar kesulitan untuk menerobos lagi ke level psikologis emas di $1300 pertroy ounce meski aksi safe haven emas sewaktu-waktu bisa bangkit lagi.

Seperti kita ketahui bahwa pasar kemarin pergerakan greenback sangat berani bergerak menekan emas, sehingga hal ini mengakibatkan harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $12,50 atau 0,96% di level $1286,70 pertroy ounce.

Tren pergerakan emas memang masih cenderung positif namun ragu-ragu lagi seakan memberitahu ke publik bahwa logam mulia tersebut seharusnya tidak mengalami pelemahan besar terlebih dahulu sampai the Fed menaikkan suku bunganya di bulan depan serta bagaimana proyeksi suku bunga the Fed selanjutnya di tahun depan.

Pesan Yellen semalam cukup dramatis ke pasar dampaknya, karena pesan terakhirnya mengisyaratkan suku bunga AS harus tetap lebih tinggi dari level sekarang demi menjaga kemampuan ekonomi AS terjaga dari segala bentuk tekanan global yang belum seimbang. Hal ini memang sedikit banyak mengulang pernyataan Powell sehari sebelumnya bahwa intinya mereka berdua sepakat dan dipastikan suku bunga the Fed akan segera berada diatas level normalnya yaitu sekitar 2,5%.

Mendengar suku bunga the Fed naik biasanya emas akan tertekan. Namun sebelumnya pasar harus waspada tinggi kemungkinan kegagalan terhadap persetujuan reformasi pajak yang akan diketok palu hari ini, karena sebelumnya Powell dan Yellen sendiri berharap bahwa reformasi fiskal tersebut segera dijalankan agar supaya ruang kenaikan suku bunga the Fed akan makin mudah dilakukan.

Yang menjadi perhatian kami sebetulnya dari hasil Beige Book dini hari tadi yang dapat disimpulkan kondisi aktivitas ekonomi AS cukup moderat alias melaju, dengan disertai pula tingkat inflasi dalam sebulan terakhir mengalami peningkatan juga. Nanti malam ada data core PCE yang mengukur konsumsi atau belanja konsumen alias angka inflasi sebagai pijakan ukuran standar the Fed.

Dari beberapa data sebelumnya seperti harga rumah, harga bahan bakar dan ongkos angkut yang mengalami peningkatan maka data personal consumption expenditure-nya dapat dipastikan akan naik, maka akan terbukti Beige Book benar adanya. Beige Book yang dijadikan patokan rapat suku bunga 2 minggu lagi tentu akan membawa tuntunan kepada kita harga dolar AS dan emas kedepannya.

Patut diwaspadai juga situasi di Semenanjung Korea karena kami masih was-was terhadap Korea Utara yang sepertinya punya sistem rudal yang baru sehingga kami berkeyakinan bahwa masih akan ada lagi uji cobanya kembali sehingga ada nuansa safe haven yang masih mengincarnya.

Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: Bloomberg