Amerika Serikat telah menyetujui penggunaan darurat sebuah vaksin virus corona.
Para pejabat mengatakan vaksin itu akan mulai tiba pada Senin (14/12) pagi di berbagai negara bagian AS.
Persetujuan itu merupakan perkembangan penting di negara itu, di mana COVID-19 telah menewaskan lebih dari 295.000 orang, menurut Pusat Riset Virus Corona Universitas Johns Hopkins.
Kepala operasional Operation Warp Speed, program pengembangan vaksin pemerintahan Trump, Jenderal Angkatan Darat Gustave Perna, mengatakan dalam konferensi pers, Sabtu (12/12), bahwa perusahaan-perusahaan jasa pengiriman akan mulai mengirim sekitar 3 juta dosis vaksin Pfizer ke hampir 150 pusat distribusi.
Sekitar 450an fasilitas lagi akan menerima vaksin pada Rabu (16/12).
Badan Pangan dan Obat-obatan (Food and Drugs Administration/FDA) pada Jumat (11/12) malam menyetujui vaksin yang dikembangkan Pfizer bersama perusahaan Jerman BioNTech, untuk penggunaan darurat.
Para petugas medis dan warga lansia yang menghuni panti jompo akan menerima suntikan lebih dulu, ketika 2,9 juta dosis pertama tersedia.
Kepala FDA Stephen Hahn mengatakan dalam konferensi pers pada Sabtu (12/12) di luar Washington bahwa dia akan disuntik segera setelah vaksin tersedia.
“Dengan otorisasi ini, kita tahu bahwa mitra-mitra federal kami siap untuk mendistribusikan dosis pertama vaksin ke seluruh negeri,” kata Hahn.
Hahn membela proses persetujuan vaksin tercepat di AS itu.
Dia menegaskan instansinya tidak mengutamakan kecepatan ketimbang keselamatan.