Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada Rabu (2/12) mengeluarkan perintah eksekutif yang memberi Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) kewenangan atas penggunaan darurat vaksin dan obat COVID-19.
Filipina ingin mulai menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada 25 juta orang tahun depan.
Pihaknya juga berharap dapat mengembalikan kehidupan normal setelah hampir sembilan bulan penguncian ketat dan mencegah resesi menjadi semakin dalam.
FDA kini dapat memberikan otorisasi penggunaan darurat (EUA) apabila ada alasan yang meyakinkan bahwa obat atau vaksin mungkin ampuh dalam mencegah, mendiagnosa atau mengobati COVID-19, dan apabila potensi khasiatnya lebih besar dibanding risiko yang muncul.