Harga Minyak Berhasil Bergerak Positif

0
4599

JAVAFX – Berita komoditas di hari Jumat(24/11/2017), harga minyak berhasil bergerak positif lebih besar pada sore ini dengan aksi beli lanjutan dari semalam yang tidak bisa dihindarkan setelah jalur minyak terbesar antara Kanada dengan AS ditutup akibat adanya kebocoran dan kenaikan impor minyak China.

Alhasil membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Januari di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara menguat $0,62 atau 1,07% di level $58,64 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak Januari di pasar ICE Futures London sementara sedang menguat $0,15 atau 0,24% di harga $63,70 per barel.

Disparitas harga ini memang sedikit mempengaruhi jumlah produksi minyak AS beberapa waktu lalu dimana pasar menganggap bila lebar jarak harga lebih dari $4 perbarelnya, maka produksi dan ekspor minyak mentah AS akan mengalami perlonjakan tajam karena pasar Eropa dan Asia pasti akan memilih harga yang lebih murah ketimbang harga Brent yang memang lebih mahal.

Kenaikan minyak WTI disebabkan oleh laporan pekan ini bahwa sebuah perusahaan minyak Kanada, TransCanada yang memutuskan untuk mengurangi pengiriman minyak mentah terbesarnya ke AS kurang lebih berkapasitas sebesar 85% atau setara dengan pengiriman minyak mentah Keystone sebesar 590 ribu bph ke AS hingga akhir bulan ini.

Keputusan ini terpaksa diambil setelah jalur pipa minyak Alberta Kanada ke kilang di AS telah ditengarai terdapat tumpahan minyak mentah sebanyak 5 ribu barel di Dakota Selatan, sehingga pasokan minyak mentah ke AS tentu akan berkurang sangat besar. Namun situasi tersebut sekarang ini sudah sedikit dapat dieliminasi pasar dengan mengambil aksi untungnya sejenak.

Selain itu kenaikan WTI juga disebabkan oleh laporan dari perusahaan minyak China, Unipec yang merupakan anak usaha kilang minyak milik China Sinopec yang akan meningkatkan volume impor minyak mentah dari AS sebesar 12 juta ton pertahunnya di 2018 nanti.

Sedangkan minyak Brent memang tidak terlalu banyak bergerak sore ini, dimana investor masih ‘ngeri-ngeri sedap’ menghadapi pertemuan evaluasi pembatasan pasokan minyak 1,8 juta bph pekan depan. Banyak pihak bahwa Arab Saudi dan Rusia akan menyetujui perpanjangan waktu pembatasan pasokan tersebut, dan akan menekan pihak lainnya.

Namun banyak pihak skeptis atas keberhasilan perpaniangan waktu tersebut, karena seperti kita ketahui bahwa Arab Saudi sedang bersitegang dengan Iran dan Qatar, sehingga harapan minyak Brent ada pada anggota-anggota baru yang kata Barkindo akan bertambah jumlah negara produsen minyak yang akan ikut serta untuk melakukan pembatasan pasokan tersebut.

Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, CNBC
Sumber gambar: Reuters