Analisa forex umunya diketahui ada dua jenis analisa, yaitu fundamental dan teknikal. Namun, ada beberapa pihak yang menambahkan analisa lainnya, yakni berdasarkan sentimen dan intermarket sebagai pelengkap. Di sini para trader terbagi tiga dalam menganalisa pasar. Ada yang menggunakan analisa fundamental saja dan ada yang fokus ke analisa tehnikal. Namun ada juga trader yang menggabungkan beberapa cara analisa forex untuk mendapatkan gambaran lebih komplit mengenai kondisi pasar.
Trader pemula sangat perlu mempelajari bagaimana cara analisa forex serta mengetahui perbedaan karakteristik masing-masing analisa tersebut, sebelum mulai trading sungguhan. Lalu pelajari apa saja yang perlu diperhatikan saat menganalisa forex untuk menghasilkan kesimpulan yang tepat dan menjadi pegangan saat masuk pasar.
Jenis dan Cara Analisa Forex
1. Analisa Fundamental adalah cara menganalisa pergerakan harga dengan mempelajari data ekonomi dan berita-berita yang mempengaruhi pergerakan harga. Bagi trader analisa fundamental akan mengamati data-data ekonomi yang memiliki pengaruh besar terhadap mata uang yang akan ditradingkan. Data ekonomi yang diamati seperti data suku bunga, Gross Domestic Product (GDP), inflasi, pengangguran, dan lain sebagainya. Selain itu, berita terkait stabilitas politik dan keamanan juga dapat menjadi petunjuk kesimpulan apakah perekonomian suatu negara sehat atau tidak.
Sebagai contoh, sebelum trading GBP/USD trader terlebih dahulu mencari informasi dan membaca berita fundamental yang berhubungan dengan Inggris Raya. Misalkan pengumuman suku bunga bank sentral Inggris, pertumbuhan ekonomi, berita yang berhubungan dengan ekonomi antara Inggris dan negara lain. Para trader juga mencari informasi mengenai kondisi ekonomi dan geopolitik AS yang menjadi mempengaruhi dolar AS, dan lain lain.
2. Analisa Teknikal adalah cara analisa forex dengan mengamati, dan menghitung perubahan harga pasangan mata uang uang akan ditradingkan menggunakan statistik. Statistik tersebut dipelajari menlalui grafik (chart), formula dan indikator sehingga didaptlah gambaran arah mata uang yang akan ditradingkan.
Grafik dan indikator teknikal yang dibutuhkan ini terintegrasi dengan platform trading forex online. Sehingga, trader cukup memahami metode analisa teknikal diantaranya cara membaca grafik dan indikator saja.
Sebagai contoh, seorang trader akan trading mata uang GBP/USD. Trader tersebut akan menganalisa pasangan mata uang tersebut dengan melihat candlestick, grafik harga. Kemudian trader akan menggunakan indikator teknikal yang dikuasai oleh trader tersebut.
Indikator teknikal yang umum digunakan seorang trader diantaranya Moving Average, indikator RSI, Resistance dan Support, Volume dan lainnya.
Jenis Analisa Sentimen dan Intermarket
Selain kedua jenis analisa fundamental dan teknikal yang umum digunakan. Ada juga sebagian trader yang menganalisa forex dengan metode analisa sentimen dan analisa intermarket. Tapi, umumnya ini hanya digunakan sebagai pendukung analisa fundamental dan teknikal saja.
Analisa Sentimen adalah metode analisa forex dengan mengamati kesepakatan bersama (konsensus) dari para pelaku pasar untuk mengantisipasi pergerakan harga. Ada beberapa sentimen yang muncul di pasar finansial, yaitu sentimen bullish, sentimen bearish. Kedua sentimen ini berdasarkan perkataan atau pidato pejabat penting yang berhubungan dengan perekonomian pasar keuangan. Selanjutnya risk appetite atau minat terhadap aset beresiko serta penghindaran risiko atau sering disebut dengan risk aversion.
Analisa Intermarket, ini adalah metode analisa forex dengan mempelajari hubungan dan interaksi antara empat kelompok aset finansial utama yaitu saham, obligasi, komoditas, dan mata uang atau forex itu sendiri.
Misalkan, hubungan antara harga emas dengan nilai tukar mata uang suatu negara. Selain itu, dengan melihat pergerakan indeks saham utama yang umumnya memang mempengaruhi mata uang negara tersebut, misal penguatan bursa Wall Street di AS dapat mempengaruhi penurunan dolar AS.