Harga Emas Tak Kuasa Hilangkan Dahaga Aksi Ambil Untungnya

0
8975

JAVAFX – Berita komoditas di hari Kamis(16/11/2017), harga emas tak kuasa hilangkan dahaga aksi ambil untungnya pada perdagangan kemarin dan kali ini harga emas ingin berusaha menjauhi ke level psikologisnya di $1300 pertroy ounce, didorong oleh upaya investor melihat kenaikan suku bunga the Fed yang akan konsisten pasca membaiknya beberapa data-data ekonomi AS semalam.

Nuansa safe haven emas kembali menghilang sejenak, setelah melihat kondisi di AS sendiri sejenak dalam ruang yang kondusif berkaitan dengan maju mundurnya reformasi pajak. Pekan lalu anggota senat dari partai Republik menyetujui untuk memundurkan jadwal pelaksanaan reformasi pajak tersebut di tahun depan.

Pasar sepertinya melihat ketidaksiapan reformasi pajak ini dengan dibaca sebaiknya untuk dilakukan pengamanan investasi terlebih dahulu, mengingat butuh evaluasi seminggu dan baru minggu depan kejelasan RUU pajak ini bisa diteruskan atau tidak. Dan Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin menginginkan tingkat pajak yang baru diatas 20%, tidak sesuai harapan Trump yang ingin dipangkas menjadi 20%. Kesimpansiuran inilah yang coba dimanfaatkan investor untuk mengamankan posisi portfolionya untuk sementara.

Hal inilah yang sedikit banyak membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $4,30 atau 0,34% di level $1278,60 pertroy ounce. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex ditutup melemah $0,10 atau 0,57% di level $16,98 pertroy ounce.

Hasil dari data inflasi dan penjualan eceran AS sendiri berhasil menahan dolar AS dari sisi jual yang masif sehingga emas sendiri mengakhiri penguatan 3 harinya. Faktor kedua data semalam memang nampak tidak terlalu membantu laju pertumbuhan dan pengukuran inflasi dari the Fed, namun setidaknya pasar membaca kondisi kenaikan suku bunga the Fed untuk Desember nanti, masih sangat aman terjaga perkiraan kenaikannya.

Memang selama ini, Janet Yellen sendiripun telah berulang kali menyatakan bahwa suku bunga the Fed akan naik setidaknya ada isyarat 4 kali lagi naik, namun ada beberapa pejabat the Fed sendiri ingjn suku bunga tetap di level rendah sepeeti sekarang ini, sehingga inilah yang membuat pasar emas tidak bergerak terlalu besar.

Konflik keuangan di Venezuela dan politik di Zimbabwe, memang tidak ada pengaruh besar meski koleksi emas Venezuela mencapai 150 ton dan Zimbabwe yang menguasai hampir 8% pasar paladium, namun sewaktu-waktu konflik ini bisa dijadikan alat pertaruhan bagi harga emas di kemudian hari dengan nada beli atau jual yang masif.

Sejauh ini pula yang membawa bursa saham Wall Street mengalami pelemahannya dimana DowJones spot ditutup turun 0,6%. Sedangkan indeks dolar atau Dixie turun 0,1% di angka 93,774. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas adalah data tenaga kerja Australia, data inflasi Eropa, Mark Carney berbicara dan klaim pengangguran mingguan AS.

Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: Wall Street Journal