JAVAFX – Harga emas diperkirakan tidak mampu menguat lagi pada perdagangan akhir pekan ini ketika situasi geopolitik di dunia ini sudah tidak dapat menggiring keinginan emas untuk bisa mendekati level psikologisnya di $1300 pertroy ounce dimana ini merupakan sesuatu yang berat terjadi ketika bayang-bayang data ekonomi AS yang terus membaik di pekan mendatang seakan berupaya untuk bisa membatasi ruang beli emas.
Seperti kita ketahui data klaim pengangguran mingguan AS yang kurang bagus serta diundurnya jadwal pelaksanaan reformasi pajak AS hingga tahun depan, membuat greenback mendapatkan tekanan yang sempurna dari emas, sehingga hal ini mengakibatkan harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $2,10 atau 0,16% di level $1285,80 pertroy ounce.
Tren pergerakan dolar AS memang pekan ini masih terlihat di area yang kurang menguntungkan mata uang AS tersebut karena mundurnya jadwal pelaksanaan reformasi pajak AS seakan ‘mengurangi semangat juang bagi AS untuk mempertahankan supremasi mata uang ternama di dunia dan membuat emas nyaman di area positifnya.
Penundaan reformasi pajak ini seakan membuka duka sebelumnya dari usaha pemerintah Trump untuk menggerakkan ekonominya yang lebih kencang setelah kegagalan mereka memperbaiki sistem kesehatan AS dimana ObamaCare gagal diperbaharui di beberapa bulan lalu. Beruntung memang the Fed tidak memasukkan pengaruh reformasi pajak ini didalam perhitungan proyeksi ekonominya sehingga pengaruh terhadap kenaikan suku bunga the Fed memang tidak ada.
Di sisi lain, harapan penguatan greenback dengan usaha Presiden Trump dalam melakukan kunjungan kerjanya di beberapa negara utama Asia dapat membantu gerak langkah ekonomi AS untuk lebih bagus lagi. Setelah 2 hari mengunjungi China, dengan hasil yang bisa meredam Korea Utara dan beberapa usaha lain untuk menekan China agar tidak melakukan diskriminasi ekspor China, sehingga membuat pasar makin terhadap pergerakan lobi Trump ini yang berhasil menguntungkan greenback dan membatasi gerak rebound emas.
Akhir pekan ini Trump akan bertemu dengan beberapa pimpinan negara yang tergabung dalam APEC dalam sebuah pertemuan tahunan di Vietnam. Jadwal pertemuan Trump yang paling ‘hot’ adalah dengan Presiden Vladimir Putin yang memang hangat hubungan kedua kepala negara ini terkait di masa-masa pemilu preiden AS tahun lalu.
Harapannya memang akan terjadi kemajuan hubungan dagang atau keuangan antara AS-Rusia, dan diharapkan lagi kondisi pertemuan TPP tidak membuat pasar emas dunia panik. Pasar keuangan AS libur hari Veteran, sehingga dapat diperkirakan dolar AS bisa menekan lawan-lawannya berikut emas seperti kebiasaan ketika pasar AS libur.
Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg.
Sumber gambar: CNN Money