Harga Emas Tak Bisa Hindari Aksi Profit Takingnya

0
3896

JAVAFX – Berita komoditas di hari Rabu(8/11/2017), harga emas tak bisa hindari aksi profit takingnya pada perdagangan kemarin dan kala itu harga emas gagal untuk ingin mendekati level psikologisnya di $1300 pertroy ounce, seakan ingin memberitahu kepada pasar dan investor bahwa harga emas memang sedang tidak kondusif untuk naik dengan latar belakang membaiknya data-data ekonomi AS belakangan ini.

Nuansa safe haven emas yang merebak awal pekan kemarin, nampaknya sudah berakhir seiring dengan mulai meredupnya tensi panas pergumulan Arab Saudi melawan Iran di awal lalu. Kala itu investor emas kuatir ada serangan balasan sakit hati di kerajaan kaya minyak tersebut pasca jatuhnya roket Yaman yang didanai Iran sehingga muncul sisi pengamanan investasi sejenaknya.

BACA: Harga Emas Kesusahan Membalas Kekalahannya

Hal inilah yang sedikit banyak membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $4,90 atau 0,38% di level $1276,70 pertroy ounce. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex ditutup melemah $0,26 atau 1,54% di level $16,97 pertroy ounce.

Selain itu, meningkat tajamnya harga minyak dalam beberapa pekan terakhir sedikit berakhir semalam, dimana kala itu juga mengingatkan investor bahwa sisi harga barang juga bisa naik sehingga tekanan inflasi akhir-akhir juga mulai nampak. Jika inflasi terus naik maka sisi kenaikan harga emas bisa tertahan sejenak karena suku bunga bisa naik. Mendengar kata kenaikan suku bunga maka emas bisa tertahan kenaikannya.

Pembatasan kenaikan emas semalam juga pasar melihat dari data tenaga kerja AS JOLTs mengalami pertambahan yang signifikan dan diatas kehendak pasar, ditambah lagi kredit konsumen AS yang naik kembali, sehingga pasar berpandangan bahwa kondisi suku bunga AS memang 100% di Desember bisa naik.

Sepanjang tahun ini, harga emas telah berhasil menguat sebesar 16% hingga saat ini, namun dalam jangka panjang masih sulit akan naik lebih jauh karena ada hadangan membaiknya data-data ekonomi AS. Apalagi mundurnya William Dudley, kepala cabang the Fed di New York juga sempat ikut menghiasi tidak kondusifnya situasi ekonomi di AS di masa mendatang, namun setelah ada penggantinya Randall Quarles, maka pasar emas kembali tenang dengan sisi jual.

Adanya revisi rancangan reformasi pajak, menandakan bahwa reformasi fiskal tersebut akan segera dibicarakan serius di Kongres AS dimana reformasi pajak ini memang sangat ditakuti emas karena dapat menghambat laju kenaikan harga emas seiring dengan akan meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi AS dengan pesat akibat dari perbaikan pajak tersebut.

Sejauh ini pula yang membawa bursa saham Wall Street mengalami penguatannya dimana DowJones spot ditutup naik 0,10%. Sedangkan indeks dolar atau Dixie naik 0,19% di angka 94,912. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas adalah neraca perdagangan China dan kunjungan presiden Trump ke beberapa negara di Asia serta perkembangan reformasi pajak AS.

Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: Wall Street Journal