Dollar Index harus melanjutkan penurunannya dari sesi kemarin di sekitar area 93.00 pertengahan pekan. Ini menjadi penurunan indeks dalam dua sesi perdagangan berturut-turut dan menjajaki area 93,50 di sesi kamis ini.
Risalah terbaru pertemuan FOMC yang diriis Rabu, menegaskan pemulihan ekonomi lebih cepat dari perkiraan yang terbantu oleh stimulus fiskal yang disediakan oleh pemerintah. Terkait hal ini, Komite mencatat bahwa stimulus fiskal ekstra masih cukup krusial dalam mendukung pemulihan ekonomi.
Hari ini, para pelaku pasar akan memusatkan perhatiannya pada laporan rutin mingguan data klaim pengangguran. Jumat akhir pekan lalu, Non-Farm Payroll AS dilaporkan melambat akibat dampak dari covid 19.
Departemen Tenaga Kerja melaporkan NFP meningkat sebanyak 661.000 pekerjaan setelah naik 1.489.000 dibulan Agustus. Pertumbuhan ketenagakerjaan mencapai puncaknya bulan Juni ketika penggajian melonjak dengan rekor 4.781.000 pekerjaan.
Tingkat pengangguran turun menjadi 7,9% pada September dari 8,4% pada Agustus. Meskipun tingkat pengangguran telah menurun dari level tertinggi 14,7% pada bulan April, namun telah diturunkan oleh orang-orang yang salah mengklasifikasikan diri mereka sebagai “bekerja tetapi tidak bekerja”.
Dollar Index masih akan mengalami bearish. Pada grafik H1 menunjukkan indikator MA 20 tren bearish, indikator RSI menunjukkan tren yang sama dan berada di bawah level 50. Begitu juga dengan grafik D1, menunjukkan tren bearish.
Level support terdekat berada di area 93.52, level support yang cukup kuat. Jika berhasil menembus level tersebut, indeks dolar akan menuju level support selanjutnya di 93.42.
Waspadai pembalikan harga, jika berhasil rebound dollar index akan menuju level resistance terdekatnya di 93.70, juga menjadi level resistance yang cukup kuat. Jika mampu menembus level tersebut, indeks akan terus menuju level resistance selanjutnya di area 93.91.