Presiden Amerika Donald Trump diperkirakan akan mencalonkan Amy Coney Barrett hari Sabtu (26/9) untuk mengisi kekosongan Hakim Agung.
Ini kesempatan bagi Trump menjadikan Mahkamah Agung AS lebih konservatif dengan waktu kurang dari enam minggu sebelum pemilihan presiden.
Beberapa media Amerika, termasuk stasiun televisi CNN dan harian New York Times, hari Jumat (25/9) mengutip sumber anonim yang mengatakan Trump bermaksud mengumumkan Barrett sebagai pilihannya pada Sabtu sore pukul 5.
Namun, mereka memperingatkan, sampai itu diumumkan secara terbuka, selalu ada kemungkinan Trump akan membuat perubahan pada menit-menit terakhir.
VOA tidak bisa mengukuhkan laporan media-media itu.
Trump berjanji mencalonkan seorang wanita untuk menggantikan Ginsburg, yang meninggal minggu lalu pada usia 87.
Barrett, hakim pengadilan banding yang konservatif, telah menjadi calon terdepan untuk kursi itu.
Hakim lainnya yang dilaporkan kemungkinan menggantikan Ginsburg adalah Barbara Lagoa.
Keduanya ditunjuk Trump sebelumnya menjadi hakim pengadilan banding federal.
Keputusan presiden untuk menunjuk hakim agung baru sebelum pemilu, spontan memicu perselisihan politik yang sengit.
Fraksi Republik yang mayoritas di Senat berpendapat proses pengukuhan harus dilakukan secepat mungkin.
Sedangkan fraksi Demokrat berpendapat pencalonan itu seharusnya ditunda sampai presiden berikutnya diketahui.
Siapa pun yang terpilih untuk mengisi kursi yang ditinggalkan Ginsburg akan berperan dalam membuat keputusan penting Mahkamah Agung pada tahun-tahun mendatang tentang berbagai isu, kemungkinan termasuk hak aborsi, perawatan kesehatan, undang-undang senjata api, kebebasan beragama, imigrasi, dan kebebasan berpendapat.