Rusia melihat kemungkinan kecil terkait perpanjangan pakta nuklir New START yang disepakati dengan Amerika Serikat (AS), karena tidak mau menerima syarat yang diajukan oleh Gedung Putih, demikian keterangan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov, Senin.
Pernyataan Ryabkov muncul setelah Utusan Khusus Presiden AS untuk Pengendalian Senjata, Marshall Billingslea, mengatakan kepada surat kabar Rusia bahwa Pemerintah Rusia harus meneken kesepakatan bersama sebelum pemilu presiden AS pada 3 November.
Saya kira setelah Presiden Trump memenangkan kembali pemilu, jika Rusia tidak menerima tawaran kami, maka biaya admisi di AS akan hilang, kata Billingslea dalam wawancara dengan koran Kommersant.
Sementara Ryabkov menyebut syarat yang dinyatakan oleh Billingslea merupakan sebuah ultimatum dan menurunkan kesempatan untuk mencapai kesepakatan apapun untuk memperpanjang pakta tersebut, yang akan berakhir pada Februari 2021.Kami tidak dapat berbicara dengan cara yang seperti ini, kata Ryabkov, dikutip dari Kantor Berita TASS.