Komandan yang bertanggung jawab atas persenjataan nuklir militer Amerika Serikat (AS) memperingatkan peningkatan cadangan nuklir China masuk rencana ‘berikutnya’ dalam daftar prioritas Beijing.
Berbicara kepada wartawan di Pentagon, Senin (14/9), Kepala Komando Strategis AS Laksamana Charles Richard mengemukakan AS tidak memiliki margin kesalahan lagi untuk mulai merekapitalisasi kekuatan nuklirnya, China punya sebuah bukti catatan yang tetap mengembangkan kekuatan militernya.
Ia mencontohkan lebih dari 250 kapal sebagai upaya Beijing untuk menjaga pantai yang baru didirikan hanya dalam tujuh tahun terakhir.
“Ketika China menetapkan suatu rencana, mereka bersungguh-sungguh menggunakan segala kemampuan untuk mencapainya,” kata Richard lebih lanjut.
“Kekuatan strategis mereka selanjutnya dalam daftar prioritas itu, saya coba memposisikannya sebagai ancaman yang akan kita hadapi di masa datang, bukan yang terlihat saat ini.” AS mampu meluncurkan serangan nuklir dari laut, udara, dan darat melalui kapal selam, pesawat terbang, dan rudal balistik antarbenua, sebuah kemampuan yang dikenal sebagai triad nuklir.
Awal bulan ini, sebuah laporan Pentagon menyerukan keprihatinan terhadap ambisi China atas triad nuklir tersebut serta memperkirakan Beijing sedikitnya akan ‘menggandakan’ cadangan hulu ledak nuklir miliknya selama dekade mendatang.
Pemerintah China tidak memberikan tanggapan.
Menurut laporan tahunan Pentagon kepada Kongres, China Military Power yang dirilis 1 September 2020, dalam 15 tahun terakhir angkatan laut China telah mengembangkan 12 kapal selam nuklir.
Enam di antaranya mempunyai penangkal nuklir berbasis laut yang ‘kredibel dan tangguh.
Pada pertengahan 2020-an diperkirakan akan membangun sebuah kapal selam nuklir berpeluru kendali baru yang punya pilihan untuk serangan darat secara diam-diam jika dilengkapi dengan rudal jelajah serangan darat.