JAVAFX – Analisa fundamental di hari Jumat(3/11/2017), harga emas ingin bertahan di area beli meski sangat riskan dalam menghadapi aksi jualnya alias masih condong mengarah ke Selatan pada perdagangan hari ini.
Di perdagangan kemarin, seperti kita ketahui membaiknya data ADP payroll dan klaim pengangguran mingguan semalam yang diimbangi oleh keterpilihan Jerome Powell dan peluncuran rancangan reformasi pajak, membuat greenback kurang berani menekan emas, sehingga hal ini mengakibatkan harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $0,80 atau 0,06% di level $1278,10 pertroy ounce.
BACA: Harga Emas Berhasil Menguat Minor
Tren pergerakan emas nampaknya hari ini ingin lebih ke arah pelemahannya, dengan sedikit menatap terhadap faktor keterpilihan Jerome Powell sebagai penerus Janet Yellen sebagai ketua the Fed yang baru Februari nanti, sepertinya sudah akan kehilangan roh pengaruhnya ke pasar.
Disisi lain, fundamental ekonomi AS menjadi pertanyaan lagi, apakah data hari ini mendukung kenaikan suku bunga the Fed di akhir tahun ini sekali lagi ataukah tidak. Setelah data keyakinan konsumen dan data ADP payroll beberapa hari mengejutkan pasar serta klaim penganggiran AS yang terbaik sejak 1973, apakah malam ini data tenaga kerja AS termasuk NFP, juga akan mengejutkan kembali.
Data ini merupakan gambaran kondisi tenaga kerja AS secara utuh apakah masih mengetat atau sudah meregang. Data ini sangat mempengaruhi sisi pertumbuhan ekonomi AS juga sekaligus memberikan gambaran bagaimana masa depan laju inflasi AS, sehingga keluarnya data ini dapat membuat pasar emaa sangat bergejolak dengan flukstuasi yang besar pula.
Ada juga data ISM non-manufaktur yang juga merupakan gambaran kegiatan penunjang bagi sektor manufaktur AS dan punya pengaruh besar bagi gambaran kesehatan sektor ini, bila membaik tentu ada peluang greenback bisa menekan emas juga tentunya
Sekali lagi data-data tersebut sebagai penunjang naik tidaknya suku bunga the Fed di masa mendatang. Sehingga akan selalu muncul di benak investor yaitu pengaruh data-data tersebut terhadap berapa kali lagi di 2018 the Fed akan menaikkan suku bunganya dikala nanti sudah dipimpin Jerome Powell, kalau 3 kali maka greenback menguatnya terbatas, namun jika 4 kali maka greenback bisa melejit hingga awal tahun depan danmenekan emas lebih dalam.
Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: CNN Money