JAVAFX – Perdagangan di hari Kamis(2/11/2017), aksi ambil untuk sejenak tengah mewarnai pergerakan pasar forex ketika permintaan dolar AS sempat meningkat setelah the Fed mempertegas tanda – tanda kenaikan suku bunga di bulan Desember mendatang.
Di sisi lain, kegiatan pelaporan fundamental ekonomi global dari wilayah Inggris dan AS kembali menjadi pusat perhatian pasar hingga nanti malam. Inggris akan melaporkan data aktivitas konstruksi pada pukul 16.30 WIB, disusul dengan laporan kebijakan moneter dan suku bunga pada pukul 19.00 WIB. Selang 30 menit kemudian, Gubernur Bank Sentral Inggris Mark Carney akan melakukan konferensi pers di hadapan pasar guna menyampaikan pandangannya terhadap kebijakan dan prospek pertumbuhan ekonomi Inggris.
BACA: Pound Sterling Masih Berusaha Pertahankan Penguatannya
Dari benua Amerika, negeri Paman Sam juga memiliki sejumlah agenda penting yang wajib diperhatikan oleh para pelaku pasar. Data mingguan yang meliputi laporan klaim pengangguran AS dijadwalkan rilis pada pukul 19.30 WIB. Survei ekonom memperkirakan bahwa angka klaim pengangguran AS akan mengalami kenaikan, yang disesuaikan secara musiman menjadi 235K untuk periode akhir 28 Oktober. Sementara itu, di waktu yang bersamaan pula, Presiden the Fed wilayah New York, Jerome Powell akan berpidato dalam pembukaan acara Alternative Reference Rates Committee Roundtable yang diselenggarakan oleh Federal Reserves New York.
Perlu diketahui bahwa Jerome Powell ini merupakan kandidat terkuat yang diharapkan oleh Presiden Donald Trump untuk menggantikan Janet Yellen di bulan Februari mendatang. Pasalnya, Jerome Powell memiliki sosok yang sangat teliti dalam menentukan kebijakan moneter, terlebih lagi apabila dikaitkan dengan kenaikan suku bunga.
FLASH NEWS
Kamis dini hari tadi, hasil pertemuan FOMC telah memutuskan untuk tetap mempertahankan tingkat suku bunga sebesar 1.25% di bulan November. Dalam kesempatan ini pula, the Fed telah memberi sinyal lanjutan bahwa kenaikan suku bunga dapat terjadi sekali lagi di tahun 2017 ini. Berdasarkan polling sementara menjelaskan bahwa terdapat 85% probabilitas terhadap kenaikan suku bunga pada bulan Desember mendatang.
BACA: Harga Emas Riskan Terhadap Aksi Jualnya
Sedangkan di perdagangan sesi Asia, ekonomi Australia telah memperlihatkan indikasi pertumbuhan yang solid di sektor perdagangan. Biro Statistik Australia menyebutkan bahwa surplus neraca perdagangan tengah mengalami peningkatan, yang disesuaikan secara musiman menjadi 1.75B di bulan September. Peningkatan tersebut telah dipengaruhi oleh tinggnya aktivitas ekspor Australia yang mencapai 3.0% di bulan September, sedangkan aktivitas impor sendiri masih bergerak flat atau 0.0% di periode yang sama.
Masih dari negeri Kangguru, pertumbuhan ekonomi Australia di sektor properti juga memperlihatkan hasil yang memuaskan. Dalam sebuah laporan resmi yang dirilis oleh Biro Statistik Australia menyebutkan bahwa izin bangunan tengah mengalami kenaikan sebesar 1.5% di bulan September ketika mencatat kenaikan sebesar 0.1% di bulan Agustus.