JAVAFX – Setelah harga emas melonjak dan melewati angka kunci di $ 2.000 untuk pertama kalinya dalam sejarah pada hari Selasa, didorong oleh tingkat suku bunga yang sangat rendah dan harapan untuk lebih banyak stimulus AS untuk melindungi ekonomi yang terkena virus korona telah meningkatkan daya tarik emas sebagai asset safe-haven. Sementara itu, perundingan diantara para pemimpin Demokrat di Kongres AS akhirnya bergerak ke arah yang benar saat mereka mencoba mencapai kesepakatan atas undang-undang bantuan virus korona.
Sebagai catatan, harga emas telah melonjak 33% sepanjang tahun ini, secara teknis paska kenaikan yang tajam ini membuka peluang koreksi meski tren secara keseluruhan masih bullish. Pembelian masih ramai dilakukan dengan harapan stimulus AS dan pelemahan Dolar serta meningkatnya ketegangan hubungan AS – China.
Perhatian pelaku pasar dipekan ini akan tertuju pada data ekonomi, laporan non farm payroll yang akan disajikan pada Jumat (07/08/2020) setelah laporan ADP yang mengecewakan. Laporan pekerjaan ADP sektor swasta AS yang mengecewakan menambah kekhawatiran laporan Non-Farm Payrolls (NFP) yang suram.
Hasil ADP yang demikian ini mendorong Emas semakin melesar ke harga tertinggi baru sepanjang masa di $ 2055 pada perdagangan hari Rabu (05/08/2020). Para investor terus menemukan nilai dalam emas di tengah krisis dolar AS dan rekor imbal hasil Treasury riil yang rendah.
Sementara itu, ekspektasi kebuntuan stimulus AS yang kemungkinan akan segera teratasi juga bisa mendorong harga emas makin tinggi. Permintaan emas sebagai safe haven didukung oleh melonjaknya kasus baru Corona secara global, melunakkan ekspektasi ekonomi bisa kembali pulihs selekasnya.
Melihat kedepannya, pergerakan harga emas akan tetap bergantung pada dinamika dolar AS dan negosiasi stimulus fiskal. Investor harus menunggu keputusan kebijakan moneter Bank of England (BOE), yang bisa memberikan petunjuk tentang stimulus lebih lanjut, melalui ekspansi QE atau suku bunga negatif, kemungkinan akan menguntungkan emas yang tidak memberikan hasil. Juga, Klaim Pengangguran AS dapat berdampak signifikan pada perdagangan emas, karena semua mata tertuju pada NFP AS.
Secara teknis, XAUUSD menghadapi resistensi pada beberapa kesempatan saat berusaha naik lebih tinggi selama dua minggu ini di dekat wilayah $ 2056. Oleh karena itu, koreksi tampaknya akan terjadi, seperti yang juga ditunjukkan oleh divergensi Relative Strength Index (RSI) harga cenderung bearish. RSI harian menunjukkan kondisi yang jenuh beli dan karenanya, mendukung potensi terjadinya penurunan.
Namun demikian, secara keseluruhan tren masih tetap bullish dan oleh karena itu, setiap penurunan pada harga emas saat ini bisa menjadi sebuah peluang bagi para investor untuk melakukan agregasi pembelian baru. Bias bullish tetap utuh selama harga spot bertahan di atas Simple Moving Average (SMA) 21 di $ 2001. Target kenaikan harga emas selanjutnya adalah di $2100. (WK)