Pada minggu lalu, Jerman resmi masuk dalam resesi setelah selama dua kuartal berturut-turut pertumbuhan ekonomi Jerman negatif. Pertumbuhan ekonomi Jerman pada kuartal kedua tahun 2020 sebesar – 10.1%, sedangkan sebelumnya, pada kuartal pertama tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Jerman sebesar -2.2%. Hal ini terjadi karena turunnya konsumsi rumah tangga, investasi bisnis, dan ekspor akibat dampak Pandemi Covid-19. Padahal tahun lalu Jerman sempat di khawatirkan resesi setelah pada kuartal II tahun 2019 pertumbuhan ekonominya negatif pada bulan April hingga Juni 2019 yang di akibatkan turunnya kinerja ekspor karena kekhawatiran perlambatan ekonomi sebagai dampak perang dagang AS-Cina. Tapi pada kuartal berikutnya, Jerman lolos dari resesi karena pertumbuhan ekonominya kembali positif.
Setelah memasuki resesi minggu lalu, Jerman saat ini menghadapi demonstrasi besar di Berlin yang menolak adanya pembatasan sosial dan protokol kesehatan. Mereka menolak peraturan pemerintah terkait protokol kesehatan untuk menjaga jarak dan menggunakan masker dan menganggap semua hal terkait virus Covid-19 ini adalah konspirasi tingkat tinggi. Akibat demonstrasi ini, 45 polisi terluka dan ratusan pengunjuk rasa di tangkap.
Secara teknikal pada minggu ini, resesi di Jerman di prediksi akan menekan EURUSD menuju level 1.2980 hingga level 1.2830 dengan kemungkinan masih dapat teruskan kenaikan sebatas level 1.3170, jika penurunannya belum kuat menembus support di level 1.3030.