The Fed Kamis dini hari tadi telah mengumumkan bahwa mereka mempertahankan suku bunganya 0.00%-0.25%. Namun mereka mengatakan bahwa pemulihan ekonomi Amerika Serikat kemungkinan ada dalam waktu lama karena terhambat masalah peningkatan jumlah orang yang terinfeksi Virus Covid-19 dan yang meninggal karena virus ini. Di samping itu, peningkatan bantuan Covid-19 ini nampaknya berpeluang besar di setujui karena mayoritas anggota Senat yang berasal dari Partai Republik sepakat dengan Gedung Putih untuk dapat meloloskan bantuan ini. Semua hal ini telah melemahkan Dolar AS karena timbul kekhawatiran akan terjadi inflasi atas mata uang Dolar AS karena beredar banyak di pasaran. Suku bunga rendah membuat para investor enggan untuk menaruh dana mereka di Bank dan mengalihkan ke investasi lain terutama Gold yang terus menerus mengalami kenaikan dan terus memecahkan rekor terbarunya sejak Senin ini.
Gold di prediksi bisa saja mencapai level 2300.00 sesuai prediksi Goldman Sachs. Namun target yang pernah di prediksi di tahun 2011 yaitu sebesar 2000.00 pun belum terjadi saat ini. Upaya untuk mencapai level 2000 ini nampaknya hari ini akan mendapat hambatan dari resisten di level 1981.00. Selama dua hari sebelumnya, harga Gold mencapai posisi tertingginya kemarin di level 1980.67 dan Selasa lalu di level 1980.93. Jadi, ada kemungkinan jika sulit mencapai bahkan menembus level 1981.00 pada hari ini, Gold di prediksi turun mencapai level 1947.40 pada S1 dan moving average 5 daily.