Jepang Tetap Menjaga Permintaan Pengeluaran Anggaran Untuk Memerangi Pandemi Covid-19

0
92
CHENGDU, CHINA - DECEMBER 24: Japan's Prime Minister Shinzo Abe answers a question at a press conference after attending the 8th trilateral leaders' meeting between China, South Korea and Japan in Chengdu, in southwest China's Sichuan province on December 24, 2019. (Photo by Wang Zhao-Pool/Getty Images)

JAVAFX – Menteri Keuangan Taro Aso mengatakan bahwa anggaran Jepang untuk tahun fiskal berikutnya tidak akan menetapkan batas pengeluaran atas permintaan yang ditujukan untuk memerangi pandemi Covid-19, yang menyarankan pemerintah yang berutang besar akan meningkatkan upaya untuk menghidupkan kembali ekonomi yang terpukul oleh virus korona.

Menteri Keuangan Taro Aso pada pertemuan kabinet mengatakan bahwa pemerintah akan meminta kementerian untuk menjaga permintaan untuk pengeluaran lain sejalan dengan anggaran awal tahun fiskal saat ini mencapai rekor tertinggi 102,7 triliun yen.

Ini kemudian akan menyisihkan sejumlah permintaan anggaran yang tidak ditentukan untuk menanggapi “biaya yang sangat dibutuhkan” untuk memerangi dampak dari virus corona.

Tahun fiskal Jepang berlangsung hingga April hingga Maret mendatang. Plafon anggaran biasanya ditetapkan sekitar pertengahan tahun oleh Departemen Keuangan (Depkeu) untuk mengawasi permintaan pengeluaran dari kementerian untuk anggaran tahun depan yang akan disusun pada bulan Desember.

Pandemi telah menjadi bencana global terbesar yang memakan korban banyak pada ekonomi terbesar ketiga di dunia, yang dalam cengkeraman resesi terburuk pascaperang.

Pemerintah Perdana Menteri Shinzo Abe telah meluncurkan belanja stimulus gabungan senilai $2,2 triliun, yang telah meningkatkan ukuran belanja anggaran tahunan menjadi 160 triliun yen dengan penerbitan utang baru sebesar 90 triliun yen.

Pengeluaran stimulus virus datang di atas menggembungkan biaya kesejahteraan untuk mendukung masyarakat lanjut usia dan akan dipertimbangkan selama penyusunan anggaran pada akhir tahun.

Kementerian keuangan akan memeriksa permintaan tersebut dan menyelesaikan ukuran pengeluaran pada bulan Desember ketika menyusun anggaran tahun depan. Batas waktu untuk permintaan anggaran ditunda satu bulan hingga akhir September karena ketidakpastian yang disebabkan oleh virus corona.