JAVAFX – Pada perdagangan mata uang utama di hari Selasa (21/7) di Asia, Dolar AS terpantau turun karena investor mulai menjauh dari aset safe-haven atas harapan baru vaksin virus Covid-19.
Oxford University pada hari Senin mengatakan bahwa uji coba manusia tahap awal untuk kandidatnya ChAdOx1 nCoV-19, yang sedang dikembangkan dengan AstraZeneca (NYSE: AZN), menunjukkan hasil positif. Dua kandidat potensial lainnya juga melaporkan hasil positif pada hari yang sama, termasuk satu yang dikembangkan oleh CanSino Biologic bersama unit penelitian militer China.
Sementara itu, para pemimpin Uni Eropa selangkah lebih dekat dalam mencapai konsensus lawan rencana stimulus yang diusulkan di KTT Uni Eropa, bahkan ketika negosiasi diperpanjang melampaui hari keempat.
Perjanjian di Eropa tentang dana pemulihan ekonomi menjamin pertumbuhan di sana dan meningkatkan prospek ekonomi global.
Indeks Dolar AS yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang lainnya turun 0,16% menjadi 95,623. Pasangan mata uang USD/JPY turun ke level 107,16.
Mata uang AUD/USD naik 0,21% menjadi 0,7028. Reserve Bank of Australia (RBA) akan merilis data dari pertemuan bulan Juni dan Gubernur Philip Lowe juga akan memberikan pidato.
Pasangan NZD/USD naik 0,05% menjadi 0,6577, pasangan USD/CNY naik 0,05% menjadi 6,9867.
Pasangan GBP/USD naik 0,14% menjadi 1,2677. GBP memegang keuntungan semalam atas kemajuan yang dibuat pada KTT Uni Eropa, dengan sentimen investor lebih didorong oleh negosiasi Brexit baru antara Uni Eropa dan Inggris.