Saham Asia Melemah Menjelang KTT Uni Eropa dan Rencana Stimulus AS

0
80

JAVAFX – Bursa Asia terpantau melemah pada perdagangan hari Senin (20/7) dengan pasar minyak dan tembaga juga melemah, karena lonjakan kasus virus corona secara global dimana pasar menunggu upaya dari zona euro dan Amerika Serikat untuk menyatukan bersama rencana stimulus fiskal untuk memerangi dampak dari pandemi.

Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang tergelincir 0,2%, dengan membalikkan kenaikan awal setelah Indeks E-mini S&P 500 berubah negatif menjadi turun 0,4%.

Indeks S&P/ASX 200 turun 0,6%, setelah kasus virus corona di negara bagian tenggara Victoria terus meningkat.

Indeks KOSPI memangkas kenaikan menjadi 0,5% sementara indeks Hang Seng tersandung 0,4%.

Indeks Nikkei 225 berakhir menurun 0,35% setelah data menunjukkan ekspor negara itu mengalami penurunan sebesar dua digit dalam bulan keempat berturut-turut pada bulan Juni.

Saham China melawan tren dengan indeks CSI300 blue-chip naik 0,8%.

Lebih dari 14 juta orang telah terinfeksi oleh virus corona secara global dan hampir 602.000 jiwa yang telah meninggal, menurut penghitungan Reuters.

Fokus investor adalah pada KTT Uni Eropa di mana para pemimpin berencana untuk menghidupkan kembali ekonomi yang terdampak oleh pandemi corona.

Para pemimpin berselisih tentang bagaimana mengukir dana pemulihan besar yang dirancang untuk membantu menyeret Eropa keluar dari resesi terdalam sejak Perang Dunia Kedua. Para diplomat mengatakan ada kemungkinan bahwa mereka akan meninggalkan KTT dan mencoba lagi untuk mencapai kesepakatan bulan depan.

Sebagai tanggapan, euro dibuka 0,2% lebih rendah di awal perdagangan Asia menjadi serendah $1,1400. Mata uang tunggal mengembalikan sebagian kerugiannya menjadi $1,1419.

Di Amerika Serikat, Kongres akan mulai memperdebatkan paket bantuan baru pada minggu ini, karena beberapa negara bagian di Selatan dan Barat menerapkan langkah-langkah penguncian baru untuk mengendalikan penyebaran virus.

Virus ini telah merenggut lebih dari 140.000 orang di AS sejak pandemi dimulai dan Florida, California, Texas dan negara-negara bagian selatan dan bagian barat lainnya memecahkan rekor setiap hari.

Amerika Serikat memiliki dengan jumlah total ada 3,7 juta kasus corona yang memiliki infeksi hampir sama banyaknya dengan gabungan tiga negara yang paling terpukul berikutnya Brasil, India, dan Rusia.

Harga untuk tembaga, barometer pertumbuhan ekonomi, turun setelah data menunjukkan meningkatnya inventaris di gudang-gudang Cina dan saat memanjat kasus coronavirus mengancam pemulihan global yang berkelanjutan.