Sejak akhir minggu lalu telah terdengar berita mengenai meningkatnya kekhawatiran atas naiknya infeksi virus Covid-19 baru di AS pasca di bukanya Lockdown secara bertahap sejak bulan Mei lalu di beberapa negara bagian untuk kembali menggerakkan perekonomian. Naiknya virus ini sejak akhir minggu lalu telah menyebabkan terjadinya penguatan Safe Havens Yen karena aksi Unwinding Carrytrade kembali ke negara Jepang.
Yen Jepang di kenal sebagai Safe Havens karena perilaku para pelaku bisnis dan masyarakat Jepang dalam mengelola keuangannya. Suku bunga Yen Jepang di kenal sebagai suku bunga yang terkecil di bandingkan suku bunga mata uang negara lainnya. Karena itu masyarakat dan para pelaku bisnis di Jepang lebih cenderung mengalihkan mata uangnya ke berbagai mata uang lainnya terutama Amerika, dan Inggris yang suku bunganya lebih tinggi dengan catatan di negara-negara yang menjadi tujuan simpanan atau investasi mereka tidak mengalami masalah ekonomi dan moneter yang dapat menjatuhkan nilai mata uang atau pasar saham negara tersebut. Ketika Yen Jepang di alihkan ke mata uang yang suku bunganya lebih tinggi di sebut Carrytrade sedangkan ketika Yen Jepang di tarik kembali ke negaranya dari negara lain di sebut Unwinding carrytrade.
Setelah minggu lalu USDJPY melemah dari Selasa lalu dari level 107.73 ke level 106.66 maka USDJPY di prediksi akan turun juga menuju level 106.57 hingga level 106.28 jika koreksi naiknya gagal menembus level 107.00 saat ini. GBPJPY melemah dari Selasa lalu dari level 136.34 ke level 131.75 maka GBPJPY di prediksi akan turun juga menuju level 131.07 jika koreksi naiknya gagal menembus level 133.40-133.50 saat ini. EURJPY melemah dari Selasa lalu dari level 122.10 ke level 119.30 maka EURJPY di prediksi akan turun juga menuju level 118.93 jika koreksi naiknya gagal menembus level 120.00 saat ini.